Page 46 - Pedas Magazine edition 67
P. 46

PROFIL
         SARUNG






         PEmBAWA







         mIsI






         BudAyA






         Teks dan Foto oleh Alexander A. Ermando
         “Minggu depan saya akan meresmikan satu gerai di
         Jakarta,” demikian ungkap Phillip Iswardono ketika
         ditemui di kediamannya pada 6 Desember 2016 lalu. Selain
         membuka butik baru, Phillip juga disibukkan dengan
         merancang berbagai desain pakaian terbaru. Menurutnya,
         ini karena tuntutan kliennya yang menginginkan inovasi
         dan kreativitas secara simultan.
         Phillip Iswardono bukanlah nama yang asing. Ia merupakan
         fashion designer yang cukup dikenal dengan karya-
         karyanya yang signifikan. Salah satu anggota dari
         Indonesia Fashion Chamber ini berfokus pada kain tenun
         lurik dalam bentuk sarung, yang ia padu-padankan dengan
         berbagai motif dari berbagai daerah di Nusantara. Busana
         hasil karyanya pun bersifat ready to wear, sehingga
         pelanggannya cukup datang dan tinggal memilih busana
         yang diinginkannya.
         Seluruh proses desain hingga hasil pakaian jadi ia   Sarung dan lurik inilah “senjata” Phillip yang, selain menjadi
         pantau dengan cermat. Kediamannya di kawasan Bantul,   identitas karyanya, juga menjadi media promosi untuk
         Yogyakarta pun dijadikan butik sekaligus workshop untuk   mengenalkan kebudayaan Nusantara kepada publik.
         menampilkan bagaimana proses pembuatan busana        Perjalanannya ke luar negeri pun selalu melibatkan sarung
         karyanya. Beberapa warga setempat pun dijadikannya   yang dibuatnya dalam berbagai motif. Menurutnya, industri
         karyawan untuk membantu proses tersebut.             fesyen dalam negeri sudah terlalu lama hanya mengeksplor
                                                              dan mengekspose batik sebagai identitas budaya.
         “Kalau kain lurik sendiri saya mengambil dari penenunnya   Apalagi batik itu lebih tentang teknik dan motif. Phillip
         langsung,” tambah Phillip.
                                                              beranggapan, sudah waktunya kain tenun dan sarung
         Ciri khas busana karya Phillip adalah bentuknya yang   mendapat giliran untuk mendunia.
         berupa sarung. Menurutnya, sarung sudah menjadi
         bagian sehari-hari dari masyarakat, bahkan sebelum era   Beberapa waktu lalu, Phillip menggelar show tunggal
                                                              pertamanya di Yogyakarta dengan tema Ethnic Code.
         kemerdekaan. Selain untuk kegiatan sehari-hari, sarung   Sekitar 94 outfit ia tampilkan dengan bahan dasar berupa
         juga menjadi bagian dari berbagai upacara adat. Sarung   lurik dan kain tenun nusantara, seperti tenun dari Flores.
         mulai tergerus lantaran setelah kemerdekaan, busana
         gaya Barat mulai mewabah dengan jas dan dasinya. Phillip   Lewat show ini, Phillip ingin membuka mata publik bahwa
         bermaksud membangkitkan kembali budaya sarung ini ke   kain tenun yang tampaknya biasa saja bisa menjadi gaya
                                                              busana yang unik dan berbeda.
         masyarakat namun dengan gaya yang lebih kekinian dan
         urban. Ia pun mengkreasikan sarung dari tenun bermotif
         lurik yang sangat khas Jawa. Lurik sendiri ternyata memiliki    “Keunikan kain nusantara tidak sekedar
         beragam warna dan motif, meskipun tampaknya hanya    motif   dan warna, tetapi lebih dari itu, seperti
         berupa garis-garis biasa.
                                                              filosofinya apa, latar belakangnya apa, hingga
         “Jenis-jenis lurik itu bermacam-macam berdasarkan warna
         dan tebal-tipis garisnya. Lurik sendiri artinya stripes dalam   siapa yang  membuat,”
         bahasa Inggris,” jelas desainer yang baru saja kembali dari   jelas Phillip.
         Bangkok dalam rangka mempromosikan karya busananya.


       44 44 44 44 44
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51