Page 47 - ummi test
P. 47
menerima pengungsi karena
mereka menyadari belum
bisa menyediakan fasilitas
dan layanan yang memadai
untuk mereka. Beruntunglah
mereka yang bisa pindah ke
UEA dan Arab Saudi yang bisa
menawarkan kehidupan yang
lebih baik. Sebagian kecil
para pengungsi juga bernasib
baik dengan lolosnya status
mereka sebagai pengungsi di ThEWiRE.in
lembaga-lembaga internasion-
al yang berefek pada kesem- Eksodus etnis Rohingya ke Bangladesh.
patan membangun kehidupan
kembali di negara-negara berusia 22 tahun yang tinggal persediaan air bersih yang
yang memiliki sistem sosial, di tempat penampungan se- sangat terbatas, sehingga para
politik, dan ekonomi yang mentara di Bangladesh. “Kami pengungsi memanfaatkan air
lebih mapan, seperti Amer- makan sekali, namun setelah sungai untuk beberapa keper-
ika, Kanada, Inggris, dan itu kami tidak tahu kapan luan yang tentunya jauh dari
sebagainya. akan mendapat makanan standar kesehatan.
beri kutnya. Saya mungkin Grup yang merupakan
Kondisi di Penampungan masih bisa bertahan dengan gabungan beberapa lembaga
Bangladesh kondisi ini, tapi anak-anak kemanusiaan, sebagaimana
Tragedi kemanusiaan Ro- yang menjadi pusat kekhawa- dilansir CNN, menyatakan
hingya, yang sebagian orang tiran saya.” bahwa selama 9 bulan ke
menyebutnya sebagai ‘pem- Ada kurang lebih tujuh depan mereka membutuhkan
bersihan etnis’, akhir-akhir penampungan pengungsi di dana setidaknya 3,2 juta USD
ini memuncak kembali. Dari Bangladesh, yakni di Cox’s untuk menangani 25 ribu
ratusan ribu pengungsi di Bazar, Kutupalong, Balukhali, pengungsi yang berada dalam
Bangladesh, kondisi mereka Shamlapur, Leda, Nayapara, kondisi paling rentan.
masih sangat mengenaskan. dan Teknaf. Rumah-rumah Lembaga kemanusiaan di
Kekurangan makanan, mi- penampungan sementara dib- Indonesia juga tidak tinggal
numan, pakaian, dan kurang uat dengan sangat sederhana diam. Mereka menginisia-
layaknya tempat pengungsian, dengan dinding dan atap semi si aksi yang disebut AKIM
masih menjadi permasalahan permanen yang tidak cukup (Aliansi Kemanusiaan Indone-
yang coba diatasi oleh berb- kuat melawan cuaca. Fasilitas sia untuk Myanmar) dengan
agai lembaga kemanusiaan. nyaris tidak ada, bahkan di aktif menggalang dana dan
“Kami hampir tidak salah satu penampungan ada menyalurkannya, baik secara
memiliki cukup makanan 180 orang pengungsi yang langsung ataupun mengirim-
untuk bertahan hidup,” harus berbagi untuk meng- kan lewat lembaga kemanu-
ucap Mohsena, seorang ibu gunakan 1 toilet. Belum lagi siaan lain. Pemerintah RI juga
tidak tinggal diam, dengan
mencari solusi terbaik melalui
jalur diplomasi.
Masalah Rohingya ini
tidak hanya terkait dengan isu
agama namun juga kemanu-
siaan. Kita sebagai Muslim
WWW.nyTiMES.coM bertanggung jawab memban-
dan manusia pada umumnya
tu mereka. Jangan sampai
mereka bertanya, “Kami
harus berharap pada siapa?”
Aini Firdaus
Pengungsi Rohingya usai melintasi sungai yang memisahkan Myanmar
dan Bangladesh.
O K T O B E R 2017
Ummi_10_Kat-1, Hal 1-48_OK.indd 31 9/20/2017 5:59:08 PM