Page 43 - ummi test
P. 43
Tapi selalu gagal karena faktor rekannya, Rohayah Rohayah juga mengikhlaskan
kurangnya sumber daya memimpin proses rumahnya sebagai pusat
manusia yang mengelola terbentuknya kelompok kegiatan perkumpulan dan
lembaga itu,” jelas Rohayah simpan pinjam yang secara sebagian penghasilan pribadi
yang memiliki usaha konveksi. resmi berdiri pada 29 Agustus dari usaha konveksi bahkan
Aktif di kegiatan 2009 dengan modal Rp2,7 dialokasikan untuk
masyarakat membuatnya juta. operasional kelompok. “Dana
terdorong untuk ikut Rohayah menetapkan sekecil apapun jangan sampai
berupaya mengatasi masalah. kebijakan agar pengurus tidak hilang karena besar artinya
Ia memulai dari kelompok dulu menerima imbalan jasa buat pengembangan
Pembinaan Kesejahteraan atas keterlibatannya agar masyarakat. Saya ingat betul
Keluarga (PKK). Bersama dua kelompok bisa berkembang. satu-satunya pengeluaran
rinsip dan sikap pantang 2011 Rohayah meneruskan berbagi pengetahuan dan
Pmenyerah Rohayah pendidikan di bangku kuliah. keterampilan yang ia miliki
tak lepas dari kondisi ia Dua tahun lalu, ia resmi sebagai bagian dari solusi
dibesarkan. Pada usia menyandang gelar sarjana permasalahan sosial seperti
lima tahun, ia dibawa oleh Ilmu Administrasi dari pengangguran. Sedikitnya ia
orang tuanya yang menjadi sebuah universitas swasta telah meluluskan tiga kelas
transmigran ke wilayah ini di Palembang. “Dari kuliah dengan tiap kelas memiliki
pada tahun 1980. “Faktor saya mendapat banyak hal 16 murid untuk pelatihan
kemiskinan membuat orang terutama ilmu manajemen menjahit bersertifikat dari
tua pindah ke sini dari dan kepemimpinan. Saya Balai Latihan Keterampilan
kampung halaman. Habis- merasa sangat bodoh untuk (BLK) Banyuasin.
habisan semua dibawa. Maka semua hal ini, padahal saya Beberapa peserta pelatihan
butuh perjuangan karena kita merasa bertanggung jawab kemudian disalurkan oleh
menentukan apakah akan dengan lembaga yang harus Kemenakertrans menjadi
tetap miskin atau berubah (di dikelola secara profesional,” buruh migran di perusahaan
tempat tinggal yang baru),” jawab Rohayah tentang konveksi. Bagi yang memilih
kenang Rohayah. alasannya kuliah. berkiprah di Banyuasin,
Satu hal yang ia ingat Tidak hanya menerima Rohayah menampung mereka
adalah betapa orang tuanya ilmu, Rohayah pun tidak ragu di usaha penjahitannya.
sangat memprioritaskan
pendidikan buat sepuluh Rohayah (kiri)
anak mereka. Rohayah bersama sang
misalnya, masuk dalam suami (kanan),
saat menghadiri
angkatan pertama di sebuah wisuda sarjana
madrasah tingkat Aliyah anak pertama
(SMA) di wilayah mereka.
“Dari satu desa, hanya saya
yang sekolah sampai SMA
waktu itu,” ujarnya.
Setelah menikah
dengan Nedi Suheri dan
membesarkan keempat
anak mereka, di tahun
OK TOBER 2017