Page 65 - ummi test
P. 65
Mengajari
Berani untuk
Si Kembar
Dani Setiawan, SH,
Pengacara
lhamdulillah, anugerah mengajak mereka melihat
yang luar biasa dari lihat meja belajar di sebuah adiknya yang langsung
AAlloh SWT ketika Dia supermarket besar di kota bersemangat untuk tanya ke
menitipkan dan meng kami, kalau ada yang cocok kasir, sedang kakaknya minta
amanahkan kepada kami anak harga dan kualitas rencana diantar oleh kami. Hampir
kembar. Meskipun pada kami beli di sana. Bertepatan mereka bolakbalik 5 kali ke
awalnya kami agak nervous mereka mau masuk SD dan kasir, sudah mau sampai balik
dalam menerima amanah ini, belum punya meja belajar lagi ke kami dan selalu kami
bagaimana tidak nervous sendiri. Sambil kami mencari motivasi agar mereka berani
karena mereka adalah anak cari mana yang cocok, ternya bertanya.
pertama kami. Sehingga jelas ta mereka menuju display Akhirnya karena kekehnya,
secara ilmu dan pengalaman mainan, spontan setelah si adik menggandeng si kakak.
menjadi orang tua tentu mereka melihatlihat kemu Sang kakak yang awalnya
masihlah sangat sedikit dian mengambil mainan dan tidak berani jadi mau pergi
Seperti pemahaman pada menunjukkan ke kami. bersama dan bertanya ke
umumnya, Anak kembar itu “Abi, aku mau yang ini” kasir. Kami pun hanya meli
identik dengan kesamaan, tak kata kakaknya. hat nya dari lorong yang cukup
hanya wajahnya sama atau “Aku juga, Bi,” kata jauh dari mereka. Mereka
mirip, bajunya sama, sandal adiknya kembali ke kami dengan
nya juga, tasnya apalagi dan “Ini mainan seperti apa, gembira karena sudah berani
lain sebagainya. Namun dari Kak? Fungsinya untuk apa?” bertanya.
segi kemampuan, keberanian, tanya saya Perbedaan keberanian
tingkah laku, kebiasaan dan Kami selalu mengajari anak kami adalah sebuah
banyak hal lainnya anak mereka, setiap membeli keniscayaan dalam kehidupan
kembar biasanya ada mainan yang mereka pilih, mereka, karena kembar tidak
perbedaan. harus tahu manfaatnya. mesti segalanya sama. Maka
Termasuk anak kembar “Buat mainan, Bi. Kalo ikhtiar kami adalah bagai
kami, soal keberanian mereka tutupnya dibuka keluar bone mana agar mereka berani,
beda. Kami sering mencoba kanya,” jawah salah satu dari namun tetap berani dalam
atau menguji mereka untuk mereka. “Berapa hargannya?” kebaikan. Meski di rumah
hal ini, dalam berbagai tanya saya lagi. justru adiknya yang kurang
kesem patan baik itu di rumah “Nggak ada harganya, Bi,” berani ke kamar mandi atau
ataupun di luar. Suatu hari, jawab mereka. ke dapur, sedangkan kalau di
saat liburan semester kami Baiklah, singkat cerita saya luar justru adiknya yang lebih
memberi tantangan kepada berani. Tapi bagi kami
mereka. “Kalian boleh memi Alhamdulillah mereka biasa
Kirim pengalaman Anda liki mainan ini asal kalian saling menemani, mengantar
seputar keayahan ke alamat berani menanyakannya ke dan menyemangati.
Redaksi Ummi atau kru_ kasir.” Tentu saja challenge ini Semoga ini menjadi salah
ummi@yahoo.com dengan tidak lantas diterima kedua satu cara yang terbaik menga
subjek Kolom Ayah. Sertakan nya, karena jarak kasir dengan jari keberanian mereka,
foto, fotokopi/scan kartu posisi kami cukup jauh. Na meski pun sederhana.
identitas, biodata lengkap, mun setelah beberapa saat Wallahu a`lam
nomor telepon, nomor rekening.
S E P T E M B E R 2017
Ummi-10 Kat-4, Hal 49-88_OK.indd 49 9/17/2017 2:25:56 PM