Page 128 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 128

meskipun Iblis bukan dari golongan malaikat, namun ia telah menyerupai
                      mereka dan meniru tingkah laku mereka. Oleh karena itu, iblis termasuk
                       dalam perintah yang ditujukan kepada para malaikat, dan tercela atas pe­
                      langgaran yang dilakukan terhadap perintah-Nya.
                              Masalah ini, insya A{lah _?.�an ka�i urai�an pada penafsiran firii1an
                      Allah �. � £ _,..f :;. :;....; �� � .:.>lS' �l 'il l  J� 1 ''Maka bersujudlah mereka
                      kecuali I b lis. ! a '  adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Rabb­
                      nya. "  (QS. Al-Kahfi: 50).
                              Ibnu J arir, meriwayatkan dari al-Hasan al-Bashri, katanya: "Iblis itu
                      bukan dan golongan malaikat. Iblis adalah asli bangsa jin, sebagaimana Adam
                       adalah asli bangsa man usia." Dan isnad t:iwayat ini shahih dari al�Hasan al­
                       Bashri.

                              Hal yang sama juga dikatakan oleh Abdurrahman bin Zaid bin Aslam.
                                                �
                       Mengenai  f i rman-Nya, � � � IJ�I �� di �1� 1 "D an ingatlah ketika K a mi
                                                         j
                       berfin kepada para malaikat, bersu u dlah kepadd Adam," Qatadah niengatakan,
                       ketaatan itu untuk Allah sedangkan sujud ditujukan untuk Adam. Allah me­
                       muliakan Adam dengan menyuruh para malaikat bersujud kepadanya.
                              Sebagian orang mengatakan, sujud tersebut adalah penghormatan, peng­
                       hargaan,_ dan yem1fli<l:.an. Seb�aimana firman-Nya:
                                   J               JJ 1 "D a n ia (Y us uf}  menaikkan kedu orang tuanya
                       � I� 4.1 IJ�  J-�1 ,.fo �y, i  tt
                       ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya bersujud. "
                              Hal itu merupakan syari'at umat-umat terdahulu (sebelum umat nabi
                       Muhammad ;i). Namun cara memuliakan sepeni itu dihapuskan dalam agama
                       kita. Mu'adz pemah bercerita, aku pemah datang ke Syam, setibanya di sana
                       aku menyaksikan mereka bersujud kepada para pendeta dan pemuka agama
                       mereka.  Lalu kukatakan, "Engkau, ya Rasulullah, lebih berhak untuk dijadikan
                       temp at bersujud." Maka beliau pun bersabda:







                       "Tidak, seandainya aku dibolehkan memerintah man usia untuk bersujud kepada
                       seseorang, maka aku akan menyuruh seorang isteri untuk bersu jud kepada suami­
                       nya,  karena keagungan haknya atas (isterinya)." [HR. Abu Daud, al-Hakim,
                       at-Tirmidzi, dengan sanad hasan.].

                              Makna tersebut ditarjih oleh ar-Razi.
                              Dan sebagian lagi mengatakan, sujud tersebut ditujukan bagi Allah,
                       dan Adam i¥1' -�anya menjadi tempat kiblat saja. Sebagaimana firman Allah:
                       �  �� .!.1 _,J� ��� �f 1 ''Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir. "
                                    '
                       (QS. Al-Israa :   78).  -









                                                                                                   l
          1 0 8                                                                               Tafsir  b nu Katsir
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133