Page 141 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 141
Mengapa kamu suruh orang lain ( m engerjakan) kebajikan, sedang kamu
melupakan diri ( k ewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca al-Kitab
(Taurat). Maka tidakkah kamu berpikir (QS. 2:44)
Allah � bertanya, "Wahai sekalian ahlul kitab, apakah kalian pantas
menyuruh manusia berbuat berbagai kebajikan, sedang kalian melupakan diri
sendiri. Kalian tidak melakukan apa yang diperintahkan itu, padahal kalian
membaca al-Kitab dan mengetahui kandungannya yang berisi ancaman ter
hadap orang yang mengabaikan perintah Allah? Apakah kalian tidak memikir
·
kan apa yang kalian lakukan untuk diri kalian sendiri itu, sehingga kalian
?
terjaga dari tidur kalian dan terbuka mata kalian dari kebutaan "
p
Abu Darda' • mengatakan, seseorang tidak memiliki e mahaman
yang mendalam sehingga ia mencela orang lain karena Allah, kemudian ia
mengintropeksi dirinya sendiri, akhirnya ia lebih mencela dirinya sendiri.
Yang dimaksud, bukan celaan terhadap usaha mereka menyuruh berbuat
kebajikan, namun yang wajib dan lebih patut baginya adalah mengerjakan
p
kebajikan bersama orang-orang yang ia e rintahkan dan tidak menyelisihi
mereka. Sebagaimana kata Nabi Syu'aib �\:
�� � (,F-� � :.;. �r:� .\� (_�yi � �i 0� tp �t+lf� � � �b:.( 0f �!� � ,
�
�
.t �( ..:r,- �- · �
y ,.
"( . . ,. ,J
a
''Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (den gan mengerjakan) p a yang aku
larang. Aku tidak bennaksud kecuali (m endatangkan) perbaikan selama aku masih
berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan)
Allah. H a nya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nya aku kembali. "
(QS. Huud: 88).
D e ngan demikian, amar ma'ruf (menyuruh berbuat baik) dan peng
amalannya merupakan suatu kewajiban -yang tidak gugur salah satu dari kedua
nya dengan meninggalkan yang lainnya. Demikian menurut e ndapat yang
p
paling shahih dari para ulama salaf maupun khalaf.
Yang benar, orang alim hendaknya menyuruh berbuat baik meskipun
ia tidak mengamalkannya atau mencegah kemungkaran meskipun ia sendiri
mengerjakannya.
Imam Malik meriwayatkan dari Rabi'ah katanya, aku pemah mendengar
Sa'id bin Jubair mengatakan, "Jika seseorang tidak menyuruh yang ma'ruf
dan tidak mencegah kemungkaran sampai pada dirinya tidak terdapat sesuatu
(dosal cela) apapun, maka tidak akan ada seorang pun yang menyuruh kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran " Malik berkata, "Benar demikian,
.
siapakah orang yang pada dirinya tidak terdapat sesuatu apa pun?" Penulis
(Ibnu Katsir) katakan, "Namun seorang alim dengan keadaan demikian itu
tercela karena meninggalkan ketaatan dan mengerjakan kemaksiatan sedang
llU Katsir Juz 1 1 2 1