Page 273 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 273

Umar pernah ditanya mengenai keberadaan mereka itu, maka beliau men­
                        jawab bahwa mereka itu termasuk orang-orang yang beri'tikaf."
                               Berkenaan dengan hal di atas penulis (Ibnu Katsir) katakan: "Dalam
                        kitab Shahih telah ditegaskan, bahwasanya Ibnu Umar pemah tidur di Masjid
                        Nabawi, ketika ia masih bujang."
                               Sedangkan mengenai firman-Nya, � :l �I � } 1� 1  "Orang-orang yang
                        ruku ' dan sujud ,  " W aki' menceritakan, dari Ibnu A b bas, ia mengatakan, "Jika
                        ia mengerjakan shalat berarti ia termasuk orang-orang yang ruku' dan sujud."
                        Hal senada juga dikemukakan oleh Atha' dan Qatadah.
                               Berkenaan dengan firman-Nya, � � 1A1 0f 1 ''Bersihkanlah rumah-Ku, "
                        as-Suddi mengatakan, "(Yaitu) hendaklah kalian berdua (Ibrahim dan Ismail)
                        membangun rumah-Ku untuk orang-orang yang mengerjakan thawaf."
                               Ringkasnya, Allah � memerintahkan kepada Ibrahim dan Ismail
                        ;�1 1:;.! agar membangun Ka'bah atas nama-Nya semata, yang tiada sekutu
                        bagi-Nya, bagi orang-orang yang mengerjakan thawaf dan beri'tikaf di sana
                        serta orang-orang yang mengerjakan ruku' dan sujud dalam shalat.

                               Para ah1i fiqih berbeda pendapat perihal manakah yang lebih utama shalat
                        atau tawaf di Baitullah? Imam Malik r ah imahullahu betpendapat, bagi penduduk
                        kota-kota lain, thawaf di Baitullah itu lebih utama. Sedangkan jumhurul fuqaha'
                        berpendapat, secara mutlak bahwa shalat di Baitullah lebih utama. Alasan
                        kedua pendapat ini dimuat dalam kitab al-Ahkam (hukum-hukum).
                               Maksud dari ayat ini adalah penolakan terhadap orang-orang musyrik
                        yang menyekutukan Allah � di Baitullah, yang sengaja dibangun sebagai
                        tempat untuk beribadah kepada-Nya semata. Selain itu, orang-orang kafir
                        itu menghalangi orang-orang mukmin darinya, sebagaimana firman Allah
                        Ta'ala:
                        :lJ\ '   .W 05't;.i1 :r-  Lll � d:;::.,  ..J1  \':_ i1 �(  ..1J1  I  '  .. '.' 0 � I  <<-' ':  ..J1 j1 }..
                         .
                        '   J  -  '    .r' '!'   '    1$ ,  r �  '  '   J '  � .:/  J  - Jro  rJ-,   �  y
                            - -
                                                                                .
                                                                                                   ""
                                                                                   �J
                                                                                             •  0
                                                                         ""  .
                                                                 "< r-il yl� �  �:;1- � :lW� � :lJ- 0-' ,... J
                                                                     '!
                                                                                         0
                                                                              J :  �
                                                                                        ""
                                                                          ....  �
                                                                                                J
                                                                 A_
                                                                   ,   ,          ,   ""  ,   ""'""   ""'
                        "Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan
                        Allah dan Masjidil Haram yang telah K a mi a dikan untuk semua manusia, baik
                                                                  j
                        yang bermukim di sana maupun di padang pasir, dan barangsiapa yang bermaksud
                        di dalamnya melakukan kejahatan secara zhalim, niscaya akan Kami rasakan
                        kepadanya sebagian siksa yangpedih. " (QS. Al-Hajj: 25)
                               Setelah itu disebutkan bahwa Baitullah itu dibangun bagi orang yang
                        beribadah kepada Allah saja dan tidak menyekutukan-Nya, baik dengan cara
                        thawaf maupun shalat. Lalu di dalam surat al-Hajj disebutkan tiga dari bagian­
                        nya, yaitu: qiyam (berdiri), ruku', dan sujud. Dalam surat itu Allah Ta'ala tidak
                        m�y-ebutkan ."�L;JI", karena Dia telah mendahuluinya dengan firman-Nya,
                        � :ll;!IJ � 0.ft;J1 -.T;.. 1  "B aik yang bermukim di sana maupun di padangpasir. "





          254
                                                                                                Tafsir lbnu
   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278