Page 281 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 281
kami berdua orang-orang yang tunduk patuh kepada-1t1.u (da n a dikanlah) di antara
j
anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu. Dan tunjukkanlah kepada
kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami.
M
Sesungguhnya Engkaulah yang a hapenerima taubat lagi M a hapenyayang. " (QS.
Al-Baqarah: 127-128).
Kata ������-j" dalam ayat di atas merupakan j a mak dari kata ����u",
yang berarti tiang dan pondasi. Artinya, Allah � berfirman, "Hai Muhammad,
katakanlah kepada kaummu mengenai pembangunan Baitullah yang dilakukan
oleh Ibrahim dan �smail dan peninggian pondasi oleh keduanya, dan keduanya
pun berdoa, � (.):II �I �i 2t1 � fo. \--(, � "Ya Rabb kami terimalah dari
kami (a malan kamij, sesungguhnya Engkaulah yang M a hamendengar lagi M a ha
mengetahui. "
Dan yang benar bahwa Ibrahim dan Ismail meninggikan pondasi dan
mengatakan apa yang akan diterangkan pada pembahasan berikut ini. Mengenai
hal ini Imam al-Bukhari meriwayatkan hadits yang akan kami kemukakan di
sini, lalu kami sertai dengan beberapa atsar (riwayat) yang e rkenaan dengan
b
masalah ini.
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas �. ia menuturkan:
W anita pertama yang membuat ikat pinggang adalah ibu Ismail, hal itu ia
lakukan agar dapat menutupi jejak kakinya dari Sarah. Kemudian Ibrahim mem
bawa isteri dan puteranya, Ismail, yang masih disusuinya. Hingga akhimya
Ibrahim menepatkan keduanya di dekat Baitullah di sisi sebuah pohon besar di
atas sumur Zamzam di bagian atas Masjidilharam. Dan pada saat itu di Makkah
tidak ada seorang pun, dan tidak ada air. Beliau meninggalkan keduanya, setelah
meletakkan sebuah kantong yang berisi kurma dan tempat dari kulit yang berisi
air. Kemudian Ibrahim melangkah pergi, lalu Hajar pun menyusulnya seraya
bertanya: "W ahai Ibrahim, ke mana engkau akan pergi (apakah) engkau (akan)
meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang pun man usia dan tidak
ada sesuatu pun?" Hajar terus-menerus menanyakan hal itu, dan Ibrahim tidak
menoleh kepadanya. Maka Hajar bertanya kembali: "Apakah Allah yang me
nyuruhmu melakukan ini?" "Y a," jawab Ibrahim. Hajar pun berucap: "Kalau
memang demikian, Dia tidak akan mengabaikan kami."
Selanjutnya Hajar pun kembali, dan Ibrahim pun terns berjalan hingga
ketika sampai di sebuah bukit, di mana mereka tidak melihatnya, beliau meng
hadapkan wajahnya ke Baitullah, lalu berdoa dengan bebera p a doa, seraya meng
angkat kedua tangannya dan mengucapkan:
·
"'
' • :;�( C--- t! :;�1 I J �JI C • :_ J II � � , r- JJ 1.$ ) ' )I' -· ) · �( �I 1.;; >..
./
0
"'
...
0
�
o, I)
J'_
....
""""
./
,..,
"
�
·
.:r � � .J i.r--- r y. '-.PJ r.:.
-
.... -· >- "' "' � "' r.l· .J .,
...
� ;jJ� �.+if ���� 'J �j�1� �� � �GI
1.$
"Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian ketumnanku di
lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat mmah-M u (B aitullah) yang
dihormati. Y a Rabb kami, (y ang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat,
262 Tafsir lbnu I