Page 283 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 283

akan dibangun oleh anak ini dan bapaknya. Dan sesungguhnya Allah tidak
                      akan menelantarkan penduduknya.

                             Rumah Allah itu posisinya lebih tinggi dari permukaan bumi, seperti
                                                     p
                      sebuah  anak bukit yang diter a   banjir sehingga mengikis  a gian kiri dan
                                                                                  b
                      kanannya.  Kondisi ibu Ismail itu terns demikian, sampai sekelompok Bani
                      Jurhum  atau sebuah keluarga dari kalangan Bani Jurhum melewati mereka,
                      datang melalui jalan Keda'. Kemudian mereka mendiami daerah Makkah yang
                      paling b a w  a h, lalu mereka melihat seekor burung berputar di angkasa.  Dan
                      mereka pun berkata: "Burung itu pasti sedang mengitari air, karena kita me­
                      ngenal lembah ini tidak ada air." Mereka pun mengutus satu atau dua orang
                      utusan.  T emyata utusan itu menemukan air. Lalu mereka kembali dan mem­
                      beritahukan perihal air tersebut. Maka mereka pun datang.
                              Ibnu Ab a s selanjutnya menceritakan, Ibu Ismail ketika itu masih
                                      b
                      berada di sumber air itu. Maka mereka pun bertanya kepadanya:  "Apakah
                       engkau mengizinkan kami untuk singgah di sini?"  "Y a, tetapi kalian tidak
                      berhak atas air ini,"  a wab ibu Ismail. Mereka pun menyahut:  "Baiklah." Ke­
                                           j
                       mudian lanjut Ibnu Abbas, Nabi a pun bersabda: "Maka ibu Ismail menerima
                       mereka,  karena ia memerlukan ternan. " Selanjutnya mereka pun singgah di
                       sana dan mengirimkan utusan kepada keluarga mereka, hingga mereka juga
                                                   b
                       datang dan menetap di sana  e rsama mereka, sehingga berdirilah beberapa
                       rumah.
                              Akhimya sang bayi �smail) pun tumbuh besar dan belajar bahasa Arab
                       dari  mereka serta menjadi seorang yang paling dihargai dan dikagumi, ketika
                       menginjak usia remaja. Setelah dewasa mereka menikahkannya dengan seorang
                       wanita dari kalangan mereka.  Setelah itu, ibu Ismail meninggal dunia. Setelah
                       Ismail  menikah, Ibrahim pun datang untuk mencari keluarga yang dulu
                       ditinggalkannya,  tetapi ia tidak menemukan Ismail di sana. Lalu Ibrahim
                       menanyakan keberadaan Ismail kepada isterinya (menantu Ibrahim), maka
                       isteri  Ismail itu menjawab:  "Ia sedang  e rgi mencari nafkah untuk kami,"
                                                              p
                       Kemudian  Ibrahim menanyakan perihal kehidupan dan keadaan mereka,
                       maka  isterinya itupun menjawab:  "Kami berada dalam kondisi buruk, kami
                       hidup  dalam kesusahan dan .kesulitan." I a mengeluh kepada Ibrahim. Maka
                       Ibrahim pun berpesan: "Jika suamimu datang, sampaikan salamku kepadanya
                       dan katakan kepadanya agar merubah ambang pintunya."
                              Ketika Ismail datang, seolah-olah ia merasakan sesuatu, kemudian  e r­
                                                                                              h
                       tanya:  "Apakah ada orang yang datang mengunjungimu?"  "Ya, kami didatangi
                       seorang yang sudah tua, begini dan begitu, lalu ia menanyakan kepada kami
                       mengenai dirimu, dan aku memberitahukannya, selain itu ia pun menanyakan
                       ihwal kehidupan kita di sini, maka aku pun menjawab bahwa di sini kita hidup
                       dalam kesulitan dan kesusahan, "   j a wab isterinya.  "Apakah ia berpesan sesuatu
                       kepadamu?" tanya Ismail. Isterinya pun menjawab:  "Ia menitipkan salam
                       untuk aku sampaikan kepadamu dan menyuruhmu agar merubah ambang
                       pintu rumahmu."









                                                                                                   l
          264                                                                                 Tafsir  b nu Kali
   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288