Page 287 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 287
:"'DDo.��"'DDI. Iancx 2. SURAT AL BAQARAH X> 3 1 :.y�
Pada saat yang sama ada sebuah kapal milik seorang pedagang dari
Romawi terdampar di J eddah. Kayu-kayunya pun mereka ambil untuk di
jadikan atap Ka'bah. Dan ketika itu, di Makkah terdapat seorang tukang kayu
dari suku Qibti yang menyediakan berbagai keperluan yang mereka butuhkan
untuk memperbaiki Ka 'bah.
Selanjutnya, kata Muhammad bin Ishak, beberapa kabilah Quraisy
mengumpulkan batu untuk membangun Ka'bah. Masing-masing kabilah
mengumpulkan batu-batu itu untuk mereka masing-masing, lalu mereka
membangunnya. Ketik.a bangunan itu sampai pada bagian rukun, yaitu Hajar
Aswad, terjadilah penengkaran di antara mereka. Masing-masing kabilah ingin
mengangkat Hajar Aswad ke tempatnya. Sampai akhimya mereka berdebat,
saling adu mulut, dan bahkan bersiap untuk perang.
Kemudian Banu Abdiddar mendekatkan mangkuk besar yang berisi
darah, lalu mereka dan Banu 'Adi bin Ka'ab bin Lu'ay berjanji setia untUk mati,
dan memasukkan tangan mereka ke dalam darah yang berada di dal� �ang
kuk besar tersebut, dan mereka menamainya dengan sebutan "rL_j' a.k.".
Orang-orang Quraisy pun menunggu selama empat atau lima malam.
Selanjutnya mereka berkumpul di masjid untuk memusyawarahkan dan me
nyelesaikan persoalan itu secara adil.
Sebagian perawi inengatakan bahwa Abu Umayyah bin al-Mughirah
bin Abdullah bin Amr bin Makhzum, yang saat iu adalah orang tenua di
antara orang-orang Quraisy mengatakan: "Hai sekalian kaum Quraisy, serah
kanlah persoalan yang kalian perselisihkan itu kepada orang yang penama
masuk dari pintu masjid ini, untuk selanjutnya memberikan keputusan di
an tara kalian."
Maka mereka pun melakukannya, dan temyata orang yang penama kali
masuk adalah Rasulullah i\. Ketik.a melihat Rasulullah i\, mereka pun berkata,
"Inilah al-Amin (orang yang terpercaya), kami menyetujui Muhammad ini."
Setelah beliau benemu mereka dan mereka pun menceritakannya kepada
beliau, maka Rasulullah i\ bersabda: "Ambillah sehelai kain untukku." Kemu
dian beliau dibawakan sehelai kain. Selanjutnya beliau mengambil Hajar Aswad
dan meletakkan Hajar Aswad pada kain itu dengan tangannya. Dan setelah itu
beliau berujar, "Hendaklah setiap kabilah memegang sisi kain, lalu angkatlah
secara bersamaan."
Mereka pun melakukannya sehingga ketika sampai pada tempatnya,
Rasulullah i\ meletakkan Hajar Aswad dengan tangannya sendiri pada tempat
nya semula. Setelah itu beliau membangun di atasnya. Sebelum diturunkan
wahyu, orang-orang Quraisy menyebut Rasulullah lii dengan sebutan "a l
Amin ", kemudian mereka meneruskan pembangunan Ka 'bah sepeni yang
mereka kehendaki.
268 Tafsir lbr