Page 314 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 314
Dan yang populer adalah bahwa shalat yang pertama kali dikerjakan
dengan menghadap ke Ka'bah adalah shalat Ashar. Oleh karena itu, berita
mengenai hal ini terlambat sampai ke penduduk Quba', yaitu ketika mereka
mengerjakan shalat Subuh.
. J � J J � .... J J ....
Dan firman-Nya, � o� �;.. J 1)) �C � J 9 "D an di mana saja
kamu berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya. 11 Allah T a'ala me
merintahkan agar menghadap ke Ka'bah dari segala penjuru btimi, baik timur
maupun barat, utara maupun selatan, dan Dia tidak memberikan pengecualian
sedikit pun selain shalat sunnah dalam keadaan musafir, di mana shalat sunnah
j
itu dapat dikerjakan dengan menghadap ke arah mana sa a kendaraannya
menghadap, sedang hatinya harus menghadap ke Ka' a h. e mikian pula
D
b
dalam kondisi perang berkecamuk, seseorang diperbolehkan mengerjakan
b
shalat dalam keadaan a gaimanapun. Hal yang sama juga dilakukan oleh
orang yang tidak mengetahui arah kiblat, maka ia o leh berijtihad untuk
b
menentukannya, meskipun pada hakekatnya ia salah, karena Allah Ta'ala
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya.
Permasalahan
Madzhab Maliki menjadikan ayat ini sebagai dalil bahwa orang yang
mengerjakan shalat itu menghadap ke depan dan bukan ke tempat sujudnya.
Sebagaimana hal ini juga merupakan madzab Syafi'i, Ahmad, dan Abu Hanifah.
Lebih lanjut madzhab Maliki mengemukakan, "Jika seseorang melihat
ke tempat sujudnya, maka ia harus sedikit membungkukkan badan, dan itu
jelas bertentangan dengan kesempumaan berdiri. Sedangkan pada saat ruku',
maka ia menghadap ke arah posisi kedua kakinya, ketika sujud mengarahkan
pandangannya ke posisi hidungnya, dan pada saat duduk, ia melihat ke arah
pangkuannya."
Dan firman-Nya, � r-:, u-: J;...i1 � "\ 0_,.:1:5 :.,.�1 1 }) J.fil Jl� 9 "Sesung
guhnya orang-orang (Y a hudi dan N a srani) yang diberi al-Kitab (T a urat dan Injil)
memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidilharam itu adalah benar dari
"
Rabb mereka. A rtinya, orang-orang Y ahudi yang menolak pengarahan kiblat
kalian ke Ka'bah dan pemalingan arah kalian dari Baitul Maqdis, sebenamya
mereka mengetahui bahwa Allah Ta'ala akan mengarahkanmu (Muhammad)
ke Ka'bah berdasarkan keterangan dalam kitab-kitab mereka dari para nabi
mereka mengenai sifat dan karakter Rasulullah �' umatnya, dan kekhususan
serta kemuliaan yang diberikan Allah T a' ala baginya, berupa syari' at yang
sempuma dan agung. T etapi Ahlul Kitab berusaha untuk saling menyembunyi
kan hal itu di antara mereka disebabkan oleh kedengkian, kekufuran, dan
k��gkuhan. K rena i�u, Allah £ mengancam mereka melalui firman-Nya,
'\
� 0 _,.c � �� ..!JI G J 9 ''Dan sekali-kali Allah tidak akan !alai terhad a p a p a
yang mereka kirjakan. II
<atsir Juz 2 295