Page 318 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 318
��2. SURAT AL B AQARAHX> =-
�
..... � � 1 ����
Dan dari mana saja kamu keluar {da tang), maka palingkanlah wajahmu ke
b
M a sjidilharam; Sesungguhnya ketentuan itu e nar-benar sesuatu yang haq
dari Rabb-mu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah atas a p a yang kamu kerja
2
kan. (QS. : 1 49) Dan dari mana saja kamu berangkat, maka palingkanlah
wajahmu ke Masjidilharam. Dan di mana saja kamu ( s ekalian) berada, maka
palingkanlah wajahmu ke arahnya, a g a r tidak ada hujjah manusia atas kamu,
kecuali orang-orang yang zhalim di antara mereka. M a ka janganlah kamu
takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Ku-sempurnakan
nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu menda p at petunjuk. (QS. 2:150)
Ini adalah perintah Allah � yang ketiga untuk menghadap ke Masjidil
haram dari seluruh belahan bumi. Para ulama telah berbeda p e ndapat mengenai
b
hikmah e ngulangan sampai tiga kali tersebut. Ada yang e rpendapat bahwa
p
(p
p
hal itu dimaksudkan sebagai e nekanan, karena ia merupakan nasakh e ng
hapusan hukum) yang e rtama kali terjadi dalam Islam, sebagaimana dinyata
p
kan Ibnu Abbas dan ulama lainnya.
Ada juga yang mengatakan, perintah itu turon dalam beberapa kondisi.
Pertama, ditujukan kepada orang-orang yang menyaksikan Ka'bah secara lang
sung. Kedua, bagi orang-orang yang berada di Mekkah, tetapi tidak menyaksikan
Ka b a h secara langsung. Dan ketiga, bagi orang-orang yang e rada di negara
'
b
lain. Demikian yang dikemukakan oleh Fakhruddin ar-Razi.
Sedangkan jawaban yang ra j ih {kuat) menurut al-Qurthubi, yangpertama,
ditujukan kepada orang-orang yang e rada di Mekkah. Kedua, untuk orang
b
orang yang e rada di negara lainnya. Dan ketiga, bagi orang yang melakukan
b
p e rjalanan. W a llahu a 'lam.
....
,.
J
d ....
J
....
D a n firman Allah Ta' ala, � � � u"O!_ 0 � :>\.!, � "A gar tidak ada
b
"
hujj ah manusia atas kamu. Y aitu Ahlul Kita . Mereka mengetahui di antara
sifat umat ini adalah menghadap ke arah Ka'bah sebagai kiblat. Jika kehendak
untuk menghadapkan kiblat ke Ka'bah itu telah hilang dari sifat umat Islam ini,
mungkin mereka akan menjadikannya sebagai hujjah atas kaum muslimin. Dan
selain itu agar mereka tidak e rhujjah a hwa kaum muslimin sama dengan
b
b
j
p
p
mereka dalam menghadap ke Baitul Maqdis. Dan e nda a t ini lebih e las.
Mengenai firman Allah Ta'ala ini, Abu al-Aliyah mengatakan, "Yang
dimaksudkan dengan hal itu adalah Ahlul Kitab ketika mereka mengatakan,
"Muhammad ber a ling ke arah Ka'ba . " Mereka mengatakan, "Dia rindu
p
h
kepada ruma ayahnya dan agama kaumnya." Dan yang menjadi hujjah mereka
atas Nabi fl. adalah berpalingnya beliau ke Baitul Haram, mereka katakan, "Ia
akan kembali kepada agama kita sebagaimana ia telah kembali ke kiblat kita."
Kata Ibnu Abi Hatim hal senada juga diriwayatkan dari Mujahid, Atha',
adh-Dhahhak, Rabi' bin Anas, Qatadah, dan as-Suddi.
Katsir Juz 2 299