Page 313 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 313

Sungguh K a mi (s ering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh
                                   m
                       Kami akan  e malingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah
                       mukamu ke arab Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, paling­
                       kanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Y ahudi dan
                       Nasrani) yang diberi al-Kitab (T a urat dan I n j il) memmzg mengetahui bahwa
                       berpaling ke Masjidilharam itu adalah benar dari Rabb-nya; dan Allah sekali­
                                                                                     2
                       kali tidak lengah terhadap a p a yang mereka kerjakan. (QS.  : 1 44)
                              Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan, dari Ibnu Abbas, katanya, "Masalah
                       yang pertama kali dinasakb (dihapus hukumnya) di dalam al-Qur'an adalah
                       masalah kiblat. Hal itu terjadi ketika Rasulullah � hijrah ke Madinah. Pada
                       waktu itu mayoritas penduduknya adalah Yahudi. Maka Allah Ta'ala me­
                       merintahkan untuk menghadap ke Baitul Maqdis. Orang-orang Y ahudi pun
                       merasa senang Rasulullah � menghadap ke Baitul Maqdis sekitar belasan
                       bulan, padahal beliau sendiri lebih menyukai (untuk menghadap ke) kiblat
                       Ibrahim. Karena itu, ia berdoa memohon kepada Allah sambil menengadahkan
                       wajahnya ke langit, maka Allah Ta'ala pun menurunkan ayat:
                        )   ,.   �      �   �     ...   .,   ...   t$ ...   .,   _,.,,.   ...   �,.   ...
                        �) rlf.JI �� � �) J) L..J,L:p� � 2t;l� : w1 J. 2.1f) ; . t;;; lS] � �
                                                                              "  0
                                                                            � ·� �Y.J 1}) �G
                                                                                            �  ...
                                                                                                 )
                                                                                         )
                                                                                    )
                        "Sunggub Kami (sering} melibat wajabmu menengadab ke langit, maka sunggub
                       K a mi akan memalingkanmu ke kiblat yang engkau sukai. P a lingkanlah w a j ahmu
                       ke arab Masjidilbaram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlab wajabmu
                       ke arahnya. " M  aka pal i� rpenY.ebdab�anyrang-9ran_g Y  �udi �e_njadi bimbang
                                                              � I}LS' �� (��:� J- ;J>)IJG � "Apakab
                       seraya berucap, � y):.JIJ J�l �    J
                                                   (
                       yang memalingkan inereki u mat  s lam) dari kiblatnya (B aitul Maqdis) yang
                                                         I
                       dabulu mereka telab berkiblat kepadanya? Katakanlab, kepunyaan Allablab
                        timur dan barat. "
                               Salah satu pendapat Imam Syafi'i menyatakan, bahwa yang dimaksud­
                                                                                               D
                        kan adalah pengarahan pandangan mata kepada Ka'bah itu sendiri.  a n
                                                                                    b
                        pendapat yang lain, yang merupakan pendapat mayoritas  a hwa yang di­
                        maksudkan adalah muwaj j a bab (menghadapkan wajah ke arahnya), seperti
                        yang diriwayatkan al-Hakim, dari Muhammad bin Ishak, dari Umair bin
                        Ziyaq al-Kir;�, dari ��� bjn Abi Thalib �' mengenai firman Allah Ta'ala,
                        � ilfJI �I � � J J) � ''Maka palingkanlab wajabmu ke arab Masjidil­
                        bciram, "'ia mengatakan, syatbrab berarti ke arahnya.  al-Hakim mengatakan
                        bahwa hadits ini berisnad sbabib, tetapi Imam al-Bukhari dan imam Muslim
                        tidak meriwayatkannya.

                               Yang demikian itu merupakan pendapat Abu al-Aliyah, Mujahid, Ikrima,
                        Sa'id bin Jubair, Qatadah, Rabi' bin Anas, dan lain-lainnya.

                               Juga disebutkan dalam hadits lainnya: "Antara timur dan barat itu ter­
                        dapat kiblat." (HR. At-Tirmidzi, dari Abu Hurairah.).









          294                                                                                   Tafsir lbnu
   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317   318