Page 97 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 97
lab bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau M a ha
kuasa atas segala sesuatu. '" (QS. At-Tahrim: 8).
Dengan demikian, Allah telah membagi orang-orang kafir menjadi dua
macam, yaitu yang menyerukan (kepada kekafiran) dan yang hanya ikut
ikutan (�uq,apid),_ sepagain:ana yang disebutk�-Nya pada awal surat al-Hajj:
c€ .;,.; .:,� j5' C?-J � � Ail\ J; J.)G..l ,;. V'81 �J 1 ''Di antara manusia ada yang
membantah tentc mg'Al{ ali ianpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan
"
yang sangat jahat. ( QS. Al-Hajj: 3).
Dan Dia juga telah membagi orang-orang m u kmin di awal surat al-Waqi'ah
dan di akhimya, juga pada surat al-Insan menjadi dua bagian; penama, sabiqun,
yaitu mereka yang didekatkan kepada Allah�' dan kedua adalah Ashabul Y a min,
yaitu orang-orang yang berbuat kebajikan.
Dari ayat-ayat di atas dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang ber
iman terbagi menjadi dua bagian, yaitu "orang-orang yang didekatkan" dan
"orang-orang yang berbuat kebajikan". Sedangkan orang-orang kafir juga ter
bagi dua, yaitu penyeru (kepada kekafiran) dan muqallid (ikut-ikutan). Dan
"
orang-orang munafik juga terbagi dua, yaitu o rang munafik murni (tulen)"
dan "orang munafik yang dalam dirinya masih ada iman dan masih ada juga
kemunafikan." Sebagaimana tenuang dalam hadits yang terdapat dalam kitab
Shahih al-Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr,
dari Nabi �' beliau bersabda:
,. ..... " ,. " ..... t' ..... ..... .J. ,. .... .....
.
•
-.... � u CSIS" �.� oJ.,.IJ u CSIS" . .AJ �� w� u\S" u ". <' · .A .::.i" )
v..... ..... ....... vv-.... - ... " .. ..... v- ... ... ..... ....... � v-
'
( 0 � �\ l�lJ ,�f �J l�lJ ,yi.S" �j,;.. 1�1 :; � � ,? J�l
:
.
" ..... " .....
"Ada tiga hal, yang jika ketiganya ada pada seseorang, maka ia seorang munafik
murni {tulen). Dan barangsiapa yang pada dirinya terdapat salah satu dari
ketiganya, maka pada dirinya itu terdapat satu sifat kemunafikan sehingga ia
meninggalkannya. Y aitu: orang yang apabila berbicara berdusta, apabila berjanji
tidak menepati, dan apabila diberi kepercayaan ber k hianat " {Muttafaqun 'alaih)
.
Para ulama menjadikan hadits tersebut sebagai dalil bahwa dalam diri
manusia itu mungkin saja terdapat salah satu unsur kemunafikan, baik yang
bersifat amali berdasarkan hadits ini maupun i 'tiqadi sebagaimana yang telah
dijelaskan ayat al-Qur'an dan menjadi pendapat sekelompok ulama Salaf mau
pun Khalaf.
Imam Ahmad rahimahullahu meriyawatkan, dari Abu Sa'id, ia men
ceritakan, Rasulullah � bersabda:
ir lbnu Katsir Juz 1
77