Page 98 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 98
0
.... 0
.J
0
........
o .... ....
,- ��\ � :. j' � , .. I G:J 0 I ::j�\ � ·-��- i 1 � o .... 0 I � i , _a\SJ I t_w ��I
.J
0;' ....
.... o .... 0
.J
"'
't
"' ...-.
� J '-"* � . �� . J J:. •
....
....
0
.J � ..J. .... o 0 .... .... 0 .J .... .... "' .... ... "' 0 .... f' Ill 0 0 .... 0 ........
�w ' �� ua:J 1 1:.'.<" u w�'i' 1 :.-:. , " \Al w�1 u Lw �.;:��'' �� �i
J
" - • ,.;-- • i..JM" '"' J "· -"� . . J
'
"
'
"
L,_ --
1le c :J_i . .J;WI �ti �jj;-. � � � i 1 � i.· �i1 �� -. <-' u J �l ����A-. ,�1
� 4J .. .. \ J c._-:- w .. .... ..r ,.;-- .......... �J . ..
- - � . �
- �,
"
( -JJ, �?
.
-
.
( ' "
"Hati itu ada empat macam; hati yang bersih yang di dalamnya terdapat semacam
pelita yang bersinar, hati yang tertutup lagi terik.at, hati yang berbalik, dan hati
yang berlapis. Hati yang bersih itu adalah hati orang mukmin, dan pelita yang
ada di dalamnya itu adalah cahayanya. Hati yang tertutup adalah hati orang kafir.
Hati yang berbalik adalah hati orang munafik mumi (t ulen), ia mengetahui Islam
lalu ingkar. Sedangkan hati yang berlapis adalah hati orang yang di -dalamnya
terdapat iman dan kemunafikan. Perumpamaan iman di dalam hati itu adalah
seperti sayur-sayuran yang disiram air bersih. Sedangkan perumpamaan ke
munaftkan dalam hati adalah seperti luka yang dilumuri nanah dan darah. Mana
di antara keduanya (iman dan kemunafikan) yang mengalahkan yang lainnya,
j
maka dialah yang mendominasi." {Isnad hadits ini a yyid hasan). +
Firman-Nya, � �� �;;. y J; il1 j! �J�C � �JS 41J, :L.:; ')� �
((D an apabila Allah mengheridaki, niscaya Dia inelenyapkcin pendengaran dan
penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. M uhammad
"
bin Ishak menceritakan, Muhammad bin Abi Ikrimah atau Sa'id bin Jubair, dari
Ibnu Abbas, mengenai firman-Nya ini, ia mengatakan: "Karena mereka me
ninggalkan kebenaran setelah mengetahuinya".
Firman-Nya, � :.0� �'..; Y � il1 jl � "S es ungguhnyaAllah berkuasaatas
segala sesuatu. I bnu Abbas inengatakan, artinya bahwa Allah �' berkuasa atas
"
segala adzab atau ampunan yang hendak diberikan kepada hamba-hamba-Nya.
Ibnu Jarir mengatakan, "Sesungguhnya Allah menyifati diri-Nya dengan ke
kuasaan atas segala sesuatu dalam hal ini, karena Dia hendak mengingatkan
orang-orang munafik akan kekuatan, dan keperkasaan-Nya. Dan Dia juga mem
beritahukan kepada mereka bahwa Dia meliputi mereka serta sanggup untuk
melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka."
Makna kata ����" berarti ":,:)�", (yaitu Dzat yang berkuasa). Sebagai
mana bentuk kata "�" berarti "�t;"' (yang Mahamengetahui).
-> Dha'if: Isnadnya dha'if. Lihat tafsir al-Qur'an al-'Azhim �bnu Katsir) yang hadits-hadits � r
dita'liq dan ditakhrij oleh Hani al-Haaj yang merujuk kepada kitab-kitab Syaikh al-Albani. ·
78 Tafsir lbnu Katsi1