Page 56 - E-Book Pengayaan Sistem Pencenaan
P. 56

  Absorpsi lemak, asam lemak dan gliserol masuk ke dalam sel usus melalui difusi.
                     Molekul asam lemak yang berukuran kecil (berantai karbon pendek) bergerak ke dalam
                     kapiler darah, sedangkan molekul asam lemak yang berukuran besar (berantai panjang) dan
                     gliserol akan membentuk kilomikron masuk ke lacteal menuju ke sistem limfa dan
                     sirkulasi sistemik.
                    Absorpsi air, elektrolit, dan vitamin
                     -  Air diabsorpsi secara pasif melalui osmosis
                     -  Vitamin larut air (C dan B) di absorpsi melalui difusi, vitamin larut lemak (A,D,E,K)
                        diabsorpsi bersama lemak
                     -  Absorpsi kalsium sesuai asupan makanan dan kebutuhan tubuh yang diatur oleh hormon
                        paratiroid, vitamin D,  dan zat besi, yang terikat oleh goblin.
                  6. Intestinum crassum
                                                          (Usus besar)


                                                            Usus  besar  memiliki  ukuran  yang  lebih  lebar
                                                     dibanding dengan usus halus, tetapi usus besar memiliki
                                                     ukuran yang lebih pendek dibanding dengan usus halus
                     Bagian atas
                      usus besar                     yaitu  ±1,8  meter.  Usus  besar  dilapisi  oleh  membrane
                                                     mukosa  (kecuali  rectum)  didalam  usus  besar  terdapat
                                                     bakteri Escherichia coli yang hidup pada makanan yang
                                      Usus kecil
                                                     tidak  dapat  dicerna  oleh  manusia.  Makanan  atau
                                                     minuman yang masuk ke usus besar berupa zat cair yang
                                                     tidak tercerna, sebagian besar adalah selulosa dan serat.
                                                     Pada  usus  besar  tidak  terdapat  enzim  yang  membantu
                                                     proses  pencernannya,  melainkan  bakteri  yang  bertugas
                                         Usus buntu    mencerna  serat  menjadi  asam  lemak.  Garam  empedu
                                                     diserap  dan  dikembalikan  ke  hati  melalui  aliran  darah.
                                                     Usus besar atau kolon terdiri dari 3 bagian, yaitu:
                   8a      Sekum

                      Gambar 1.41 Intestinum crassum

                    Sekum, berbentuk seperti kantong yang menghubungkan ileum (bagian akhir usus kecil)
                     dengan kolon
                    Kolon (bagian usus besar yang paling panjang)
                     -  Kolon asenden, terletak dibagian kanan di dalam rongga perut
                     -  Kolon transversum, melintang dari kanan ke kiri di bagian atas rongga perut
                     -  Kolon desenden, terletak di bagian kiri rongga perut
                     -  Kolon sigmoid, bagian akhir kolon yang berbatasan dengan rektum
                    Rektum,  tempat  akhir  penyimpanan  feses  sebelum  dikeluarkan  melalui  anus.  Dalam
                     sistem pencernaan, posisi kolon mula-mula naik (kolon asenden), yaitu dimulai dari sekum
                     (usus  bantu),  kemudian  mendatar  (kolon  transversum)  dan  turun    (kolom  transvendum)
                     kembali  sampai  poros  usus  (rektum).  Feses  yang  terbentuk  akan  terdorong  ke  rektum
                     secara peristaltik dan di keluarkan lewat anus. Pengeluaran feses lewat anus (defekasi).
                         Proses defekasi (buang air besar) terjadi saat lambung dan usus halus terisi kembali,
                  terjadi  rangsangan  pada  kolon  untuk  proses  defekasi.  Rangsangan  ini  disebut  refleks
                  gastrokolik  yang  secara  sadar  dapat  dirasakan.  Jika  kita  melakukan  kontraksi  (mengejan),
                  dinding  perut  dan  otot  bagian  dalam  secara  reflex  mengendur  pula.  Ini  mengakibatkan
                  berkontraksinya otot kolon dan rectum sehingga feses terdorong keluar.    5b




                                                              43
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61