Page 3 - Sinar Tani Edisi 4100
P. 3
MIMBAR PENYULUHAN Edisi 27 Agustus - 2 September 2025 | No. 4100 Tahun LV 3
Petani Wajib Tahu! penting, terutama untuk gulma yang
berkala
Pemangkasan
juga
merambat atau menutupi piringan
Inilah Daftar Gulma sawit. Pemangkasan akan membuka
akses cahaya matahari sehingga
bisa
tetap
sawit
berfotosintesis
dengan baik.
Jika kondisi gulma sudah parah,
Perkebunan Sawit penggunaan herbisida selektif bisa
dipertimbangkan. Herbisida harus
dipilih sesuai jenis gulma, dengan
dosis tepat agar efektif tanpa
merusak tanaman utama.
Selain pengendalian langsung,
Petani sawit harus petani juga bisa memperkuat
waspada! Gulma tanahnya. Tanah yang sehat
membuat sawit lebih kuat melawan
diam-diam jadi “silent persaingan gulma.
killer” di kebun, bisa Caranya dengan menambahkan
memangkas panen bahan organik seperti kompos,
pupuk kandang, atau sisa pelepah
hingga 50% jika sawit yang dikomposkan. Bahan
memperbaiki
struktur
dibiarkan. Kenali jenis- organik sekaligus meningkatkan
tanah
jenisnya sebelum hasil ketersediaan nutrisi.
Strategi
lain
panen ambruk! ampuh adalah yang terbukti
menggunakan
tanaman penutup tanah atau cover
crop. Biasanya dipakai kacangan
i balik kebun sawit penutup tanah yang bisa menekan
yang hijau dan rapi, pertumbuhan gulma sekaligus
ada musuh diam-diam menambah nitrogen alami.
yang sering disepelekan Alang-alang atau Imperata tak kalah parah. Tanaman muda Dengan cara ini, gulma kalah
yaitu gulma. Jangan cylindrica juga tak kalah berbahaya. sawit akan sulit berkembang bila bersaing sejak awal. Beberapa petani
Dsalah, kalau dibiarkan, Dengan akar serabut yang dalam berhadapan dengan gulma ini. juga mulai memanfaatkan mulsa
gulma bisa memangkas hasil panen dan kuat, ia menyedot unsur hara Rumput pita (Axonopus compressus) biologis dan tanaman pendamping
sampai setengahnya! serta air yang seharusnya untuk lain lagi ceritanya. Ia menutup tanah tertentu sebagai musuh alami
Bukan cuma berebut makanan sawit. Akibatnya, tanaman melemah, rapat-rapat, membuat kelembaban gulma.
(unsur hara dan air), gulma juga bisa buah berkurang, dan produktivitas tinggi, dan kondisi itu sangat disukai Petani sawit sebaiknya tidak
menutupi cahaya matahari, merusak kebun menurun drastis. penyakit akar maupun jamur. menunggu gulma menjadi masalah
akar, bahkan bikin sawit lebih rentan Ada juga rumput kipahit Rumput uler (Panicum besar. Begitu ada tanda-tanda awal
kena penyakit. (Paspalum conjugatum). Dari luar repens) punya akar menjalar kuat, pertumbuhan gulma berbahaya,
tampak biasa, tetapi saingannya membuatnya sulit diberantas. Ia juga segera lakukan tindakan. Dengan
Gulma Paling Ganas sangat ketat dengan sawit dalam hal rakus menyerap nutrisi sehingga pengendalian sejak dini, biaya bisa
Di antara sekian banyak jenis nutrisi. Kehadirannya bisa membuat sawit makin kekurangan makanan. lebih hemat dan hasil panen tetap
gulma, ada beberapa yang terkenal tandan buah segar sawit berkurang. Terakhir, bandotan (Ageratum terjaga.
bandel dan sulit dikendalikan. Sementara itu, rumput tegar conyzoides), gulma yang seolah Pada akhirnya, keberhasilan
Misalnya, sembung rambat atau (Cynodon dactylon) memang tidak tak ada habisnya. Cepat berbunga, petani sawit tidak hanya ditentukan
Mikania micrantha. Gulma ini langsung menurunkan hasil panen, menghasilkan banyak biji, dan oleh pupuk atau harga pasar.
tumbuh dengan kecepatan luar tetapi diam-diam ia membuat gampang menyebar ke seluruh Pengelolaan gulma yang baik justru
biasa. pupuk yang diberikan tidak terserap kebun hanya dengan bantuan angin menjadi fondasi utama menjaga
Dalam waktu singkat, ia sudah maksimal. Artinya, biaya pupuk atau air hujan. produktivitas. Jadi, jangan biarkan
merambat menutupi piringan membengkak, hasil panen tak gulma mengambil alih kebun.
sawit sehingga proses fotosintesis sebanding. Cara Jitu Dengan pengendalian rutin,
terganggu. Kalau sawit kesulitan Lebih licik lagi adalah rumput Menghadapi gulma-gulma ganas pemupukan tepat, serta tanah yang
bernafas, panen pasti berkurang. teki (Cyperus rotundus). Ia terkenal ini, petani sawit tidak bisa hanya sehat, sawit akan tumbuh subur,
Lalu ada gulma siam sulit diberantas. Akar umbinya dalam mengandalkan satu cara. Dibutuhkan panen stabil, dan rezeki pun terus
(Chromolaena odorata) yang dikenal tanah bisa bertahan lama, bahkan pendekatan pengendalian gulma mengalir dari kebun hijau yang
mudah sekali tumbuh kembali setelah gulmanya ditebas. Teki juga terpadu. Langkah pertama tentu terjaga.
meskipun sudah ditebas. Ia bisa menghasilkan zat alelopati, semacam saja dengan menjaga sanitasi
menguasai satu hamparan kebun racun alami yang membuat bibit lahan. Artinya, kebun harus rutin Penulis : Dwi Hayanti
hanya dalam hitungan bulan. Petani sawit sulit tumbuh sehat. dibersihkan. Jangan tunggu gulma Penyuluh Pertanian Pusat
yang pernah berhadapan dengan Selain teki, ada pula babawangan tumbuh lebat baru ditebas, karena
gulma siam pasti tahu betapa (Fimbristylis miliacea) yang mirip, semakin lama dibiarkan, semakin
susahnya menahan lajunya. namun dampaknya pada bibit sulit pula dikendalikan.
Kopi Liberika Alternatif Lain
ebuah studi genetik baru pada spesies kopi geografis, mereka membedakan tiga spesies yang memiliki wilayah sebaran
liberika (Coffea liberica), yang diterbitkan terpisah: C. liberica (Liberica), C. dewevrei (excelsa) alami yang luas di seluruh Afrika
di Nature Plants, menemukan bahwa dan C. klainei. Tengah.
Sliberika sebenarnya adalah tiga spesies Ketiga spesies tersebut menunjukkan berbagai Yang terpenting, Liberika dan Excelsa memiliki
berbeda dengan adaptasi genetik, morfologi, dan toleransi terhadap perubahan iklim, dengan potensi besar untuk mengembangkan pertanian
iklim unik yang mungkin menawarkan alternatif C. dewevrei lebih toleran terhadap kekeringan kopi di daerah yang kurang cocok untuk Arabika
yang lebih tahan perubahan iklim dibandingkan dan beradaptasi dengan curah hujan yang lebih atau Robusta, terutama di dataran rendah dengan
dengan kopi arabika dan robusta. rendah daripada C. liberica. Sementara C. liberica iklim yang lebih panas dan basah.
Sementara beberapa petani sudah mungkin lebih baik beradaptasi dengan musim Penelitian lebih lanjut diperlukan pada C.
memproduksi kopi Liberika di tempat-tempat curah hujan yang lebih tinggi dan musim kemarau klainei, yang kurang dikenal dan kurang tersampel,
seperti Uganda, Sudan Selatan, India, Vietnam, yang lebih panjang di dataran rendah. tetapi mungkin menawarkan peluang tambahan
Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Pasifik, Para penulis studi menulis bahwa kedua sebagai alternatif Arabika dan Robusta. Uji
jumlahnya kurang dari 1% dari total produksi kopi spesies tersebut kemungkinan mencakup lapangan juga diperlukan untuk mengonfirmasi
global. populasi yang beradaptasi terhadap perbedaan sifat adaptasi iklim pada C. dewevrei dan C.
Para peneliti melakukan pengurutan genetik iklim regional, faktor abiotik lainnya (misalnya, liberika. Namun, spesies ini menawarkan alternatif
Liberica, menggunakan 353 gen nuklir dari 55 tanah), dan berbagai interaksi biotik (misalnya, potensial, serta peluang baru bagi program
aksesi dan menggabungkan data genom dengan kejadian dan resistensi hama dan penyakit). Hal ini pemuliaan kopi untuk membantu mengamankan
pengukuran morfologi dan pemetaan distribusi mungkin khususnya berlaku untuk C. dewevrei, pasokan kopi di masa depan. Sumber : phys.org