Page 4 - Sinar Tani Edisi 4100
P. 4
4 Edisi 27 Agustus - 2 September 2025 | No. 4100 Tahun LV
Ada Apa
dengan
Beras ?
Akhir-akhir ini
masyarakat kembali
diributkan soal beras.
Bagi masyarakat
Indonesia, beras
memang makanan
pokok. Bahkan ada
ungkapan jika belum
makan nasi (beras),
maka belum makan.
Beras menjadi Subianto, genderang swasembada beras. Kasus beras oplosan masyarakat selalu menjadi pihak
sumber karbohidrat pangan (beras) terus ditabuh. tersebut menggelinding setelah yang dirugikan.
Targetnya bukan hanya 5, 4 atau
Menteri Pertanian, Andi Amran
“Sekarang negara hadir. Petani
yang sangat superior 3 tahun, tapi dalam 1 tahun sudah Sulaiman bersama Satgas Pangan harus sejahtera, pedagang untung,
ketimbang produk bisa mencapai swasembada beras. melontarkan pernyataan kasus 212 dan masyarakat tersenyum. Inilah
Dengan masih banyaknya pekerjaan
yang kita benahi. Mafia pangan
merek beras ditemukan tidak sesuai
pangan lainnya. rumah (PR) di sektor pertanian, dengan standar mutu dan dijual di tidak boleh lagi menguasai rantai
K arena itulah, komoditas Kementerian Pusat Statistik optimis pemeriksaan di 13 laboratorium Brigjen Polri bahwa penegakan
atas harga eceran tertinggi (HET).
perberasan kita,” tegasnya.
tidak mudah bisa menembus target
Ketua
tersebut. Dengan berbagai strategi,
Polri,
Satgas
Bukti tersebut setelah dilakukan
Pangan
Assegaf
beras
Helfi
Pertanian
independen di seluruh Indonesia.
menegaskan
produksi padi akan meningkat.
menjadi
(BPS)
Kasus
Badan
strategis.
pangan
beras
yang
hukum merupakan jalan paling
oplosan
Bahkan lebih dari itu,
akhir. Sebelumnya, Polri melakukan
mencatat produksi beras nasional
ramai akhir-akhir ini telah menarik
beras
menjadi
preventif,
juga
kemudian
ikut turun tangan. Saat peresmian
baru
diperkirakan mencapai 24,97 juta
komoditas politik. Sejarah
ton, atau naik 14,09% dibanding
Koperasi Desa Merah Putih di Desa
kelam Pemerintahan Indonesia periode Januari–Agustus 2025 Presiden Prabowo Subianto untuk kegiatan preemtip, penindakkan.
Sampai kini penegakkan hukum
dengan jatuhnya dua Presiden periode yang sama tahun 2024 yang Bentangan, Wonosari, Kabupaten masalah perberasan ada 25 perkara
RI yakni Soekarno dan Soeharto sebesar 21,88 juta ton. Klaten, Jawa Tengah, Presiden dengan 28 tersangka. Rata-rata
karena gara-gara beras. Kenaikan Kenaikan produksi tersebut Prabowo mengungkap adanya kasusnya terkait operasional
harga pangan khususnya beras kemudian diikuti dengan serapan praktik manipulasi di pasar beras produksi beras.
membuat masyarakat bergolak dan atau pembelian gabah/beras oleh nasional. Terdapat beras kualitas “Kita tidak berharap kasusnya
menurunkan pemerintahan. Bulog yang juga terdongkrak hingga eceran atau medium dikemas bertambah, harusnya dengan
Sepanjang Pemerintah mencapai 2,6 juta ton setara beras. sebagai beras premium, lalu dijual penegakkan hukum dapat
Indonesia, pasca Orde Baru, beras Dengan sisa beras impor tahun lalu, dengan harga jauh di atas HET. mengerem pihak-pihak yang berniat
tetap memegang peranan penting saat ini cadangan beras pemerintah Presiden yang pernah menjadi tidak baik,” ujarnya. “Kita hanya
dalam komoditas pangan. Ibaratnya yang ada di gudang Bulog mencapai Ketua Umum Himpunan Kerukunan menertibkan dan tidak mencari-
beras menjadi imam dari komoditas 4,2 juta ton. Tani Indonesia (HKTI) ini menilai, cari. Jadi, kita minta produsen dan
pertanian lainnya. Kenaikan harga kasus tersebut bukan sekadar distributor beras sesuai dengan
beras akan mendorong komoditas Mengapa Harga Beras Naik? pelanggaran administratif, standar label dengan harga yang
lain untuk ikut bergerak naik. Di tengah optimistis pemerintah melainkan penipuan, kejahatan sudah diatur. Ini harus kita perbaiki
Pemerintah pun menjaga ketat dengan kenaikan produksi dan stok ekonomi, dan bentuk penghianatan agar tidak terjadi kasus lagi,” tambah
stabilitas harga beras, karena akan melimpah, justru pada pertengah terhadap bangsa. Baginya, Helfi.
berdampak pada inflasi. tahun harga beras bergerak naik. permainan harga oleh penggilingan Mengenai pro kontra oplosan
Bahkan kenaikan harga beras Pemerintah melalui Badan Pangan padi besar dan produsen beras nakal beras, Ombudsman RI, Yeka Hendra
akan sangat mempengaruhi Nasional kemudian meminta Bulog telah merugikan petani Fatika mengatakan, pihaknya
kelompok masyarakat rentan, menggelontorkan beras pemerintah, Sementara itu, Menteri Pertanian mencoba mengumpulkan informasi
sehingga memiliki dampak besar baik dalam bentuk bantuan pangan (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengenai masalah tersebut.
terhadap indeks kemiskinan dan beras SPHP. menegaskan bahwa pembenahan “Sekarang ini di masyarakat terjadi
dan ketimpangan sosial dalam Total beras SPHP yang akan ekosistem perberasan nasional kegaduhan dan terjadi pro kontra.
masyarakat. Kenaikkan harga dilepas di pasar mencapai 1,3 juta dilakukan bukan hanya untuk Jadi penting bagi ombudsman
beras dapat menurunkan daya beli ton selama sisa bulan di tahun menjaga stabilitas pangan, untuk mengetahui lebih lanjut
masyarakat dengan pendapatan 2025. Sedangkan beras bantuan tetapi juga demi memastikan persoalan tersebut,” tegasnya.
terbatas. pangan bantuan pangan beras kesejahteraan petani terus Sebab, konsen Ombudsman
Karena itu, pemerintah kepada 18.277.083 Penerima meningkat. RI adalah bukan hanya Indonesia
memantau dengan ketat pergerakan Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Menurutnya, selama bertahun- mampu swasembada beras sesaat,
harga beras. Bahkan untuk Indonesia dengan masing-masing tahun ekosistem perberasan tidak tapi berkelanjutan. “Apa artinya,
menjaga stabilitas harga beras, mendapatkan 10 kg/bulan. sehat karena adanya praktik curang swasembada kalau kemudian impor
target swasembada pangan (beras) Di tengah gejolak harga seperti beras oplosan dan permainan lagi. Mengapa kita tidak membuat
menjadi prioritas utama. Begitu juga beras saat produksi berlimpah harga oleh segelintir pelaku usaha kebijakan agar swasembada itu
dengan Pemerintahan Prabowo tersebut mencuat isu oplosan besar. Akibatnya, petani dan pencapaian kontinyu,” ujarnya. Yul