Page 7 - Sinar Tani Edisi 4100
P. 7

7
                                                                            Edisi 27 Agustus - 2 September 2025  |  No. 4100  Tahun LV


          Strategi Intervensi Pasar                                                                                      2025, sejumlah keputusan terkait
                                                                                                                         harga pembelian gabah, operasi
                                                                                                                         pasar, hingga penyaluran bantuan
          Perlu Dievaluasi                                                                                               pangan justru menimbulkan dilema
                                                                                                                         baru di lapangan.
                                                                                                                            Pengamat Pertanian Khudori
                                                                                                                         menilai, jika  pola  kebijakan  seperti
                                                                                                                         ini terus berlanjut, Indonesia berisiko
                                                                                                                         menghadapi krisis pasokan beras di
                                                                                                                         akhir tahun. Misalnya, awal Januari
                                                                                                                         2025,  pemerintah    menetapkan
                                                                                                                         Harga Pembelian Pemerintah (HPP)
                                                                                                                         gabah sebesar Rp6.500/kg. Semula,
                                                                                                                         kebijakan ini disertai syarat kualitas
                                                                                                                         dan potongan harga (rafaksi).
                                                                                                                            Namun,    keputusan   itu  tak
                                                                                                                         bertahan lama. Melalui Instruksi
                                                                                                                         Presiden, syarat kualitas dan rafraksi
                                                                                                                         dihapus, sehingga gabah dengan
                                                                                                                         kualitas  apa  pun bisa  diserap
                                                                                                                         dengan harga yang sama.
                                                                                                                            Pada    saat   yang    hampir
                                                                                                                         bersamaan,      Presiden     juga
                                                                                                                         memutuskan agar operasi pasar
                                                                                                                         Stabilisasi Pasokan dan Harga
                                                                                                                         Pangan (SPHP) dijalankan di Januari
                                                                                                                         dan Februari. Alasannya, periode
                                                                                                                         tersebut adalah masa paceklik yang
                                                                                                                         rawan gejolak harga. Targetnya,
                                                                                                                         setiap bulan 150 ribu ton beras
                                                                                                                         disalurkan, ditambah penyaluran
                                                                                                                         bantuan pangan beras untuk 16,3
                                                                                                                         juta keluarga penerima manfaat.
                                                                                                                            “Operasi pasar memang sempat
                                                                                                                         berjalan Januari hingga pekan
                                                                                                                         pertama Februari dengan total
                                                                                                                         sekitar 180 ribu ton. Tapi memasuki
                                                                                                                         pertengahan Februari dihentikan,
                                                                                                                         dan baru dijalankan lagi setelah
                                                                                                                         harga di pasar terlanjur naik tinggi.
                                                                                                                         Bantuan pangan beras bahkan
          Kenaikkan harga beras, meski stok Bulog                                      Selain    penyaluran    untuk     belum sempat disalurkan,” tutur
          disebut cukup besar menjadi paradoks yang                                 stabilisasi    harga,     Husein     Khudori.
                                                                                                                            Kebijakan kenaikan HPP gabah
          terjadi saat ini.  Upaya pemerintah meredam                               mengingatkan soal disposal stock     otomatis memicu kenaikan harga
                                                                                    atau kelebihan stok yang berpotensi
          gejolak harga dengan menggelontorkan                                      menurunkan     mutu    beras   di    pembelian Bulog, dari Rp11 ribu
          beras SPHP dinilai terlambat.                                             gudang  Bulog.  Selama  ini,  belum   menjadi Rp12 ribu/kg. Namun,
                                                                                                                         Harga Eceran Tertinggi (HET) beras
                                                                                    ada  strategi  jelas  dari  pemerintah
        P           engamat Sosial Ekonomi     harga di pasar, distribusinya justru   stok agar tidak membebani Bulog    untuk beras medium.     kenaikan
                                                                                    tentang cara melepaskan kelebihan
                                                                                                                         tak langsung menyesuaikan. HET
                                                                                                                         baru dinaikkan belakangan, khusus
                                                                                    maupun fiskal negara.
                                                                                                                                                  Khudori,
                    Pertanian Husein Sawit
                                                                                       “Kalau stok berlebih terlalu
                                                                 penyerapannya
                                                           dan
                                               tersendat
                                                                                                                                    perhitungan
                                                                                                                            Dalam
                                                                                                                                     2023–2025
                    menyoroti
                                                                                                                         sepanjang
                                                                                    lama disimpan, kualitasnya turun.
                                                                 kualitas
                                                         “Kalau
                                                                           tidak
                                  persoalan
                                               rendah.
                                                                                                                         HPP  gabah  sudah  mencapai  47%.
                                               menarik dan mekanisme berbelit,
                    penyaluran beras Bulog
                                                                                    Ini membebani Bulog dan pada
                                      tidak
                           dinilainya
                    yang
                                                                                                                         hanya naik 38%, dan HET beras
                                                                                    memikirkan mekanisme pelepasan
                    efektif dalam meredam
                                               katanya.
                                                                                                                         premium bahkan cuma 16%. “Dari
                                                  Husein
                                                                                    stok, entah lewat ekspor, konversi
          gejolak harga di pasar. Meskipun     wajar kalau penyebarannya minim,”    akhirnya  fiskal.  Pemerintah  perlu   Sementara  itu,  HET  beras medium
                                                                 mengingatkan,
          stok cadangan beras pemerintah       cadangan beras pemerintah (CBP)      ke produk olahan, atau skema lain    sisi  petani,  mereka   memang
          (CBP) cukup besar, distribusinya     seharusnya tidak hanya dilihat dari   yang lebih efisien,” paparnya.      diuntungkan    dengan   kenaikan
          lambat dan tidak terarah.            sisi besaran kuantitas, tetapi juga     Husein   menawarkan      solusi   HPP. Tapi di hilir, pedagang dan
             “Stok Bulog memang besar, tapi    kualitas.  Menurutnya,  dominasi     konkret. Pertama, penyaluran CBP     penggilingan justru terhimpit HET.
          penyalurannya sangat terlambat.      beras premium di gudang Bulog        harus  lebih  targeted,  langsung  ke   Mereka kesulitan menjual sesuai
          Seharusnya api dipadamkan ketika     akan membuat intervensi lebih        rumah tangga miskin, agar tak        harga pasar, padahal biaya produksi
          masih kecil. Kalau dibiarkan, makin   kuat dan efektif. “CBP yang kuat    menambah tekanan di pasar. Kedua,    sudah naik,” jelasnya.
          sulit  diturunkan.  Apalagi  stok    itu bukan cuma banyak, tapi juga     operasi pasar perlu difokuskan pada     Masalah  tak berhenti  di situ.
          antar musim pelaku usaha hampir      bermutu. Kalau yang disalurkan       pasar grosir besar yang punya efek   Dengan adanya kasus penemuan
          kosong, sehingga penetrasi pasar     kualitasnya rendah, pasar tetap      domino. Ketiga, kualitas beras Bulog   212 merek beras oplosan di pasar.
          lemah,” ujar Husein.                 tidak akan stabil,” tegasnya.        harus ditingkatkan agar intervensi   Temuan ini sempat menimbulkan
             Husein       memperingatkan,         Selain soal kualitas, ia menyebut   lebih efektif.                     kepanikan   masyarakat.  Namun,
          jika tidak ada langkah cepat,        ada dua kunci dalam penyaluran          “Intinya, jangan asal banyak.     menurut   Khudori,   hingga  kini
          gejolak  harga   akan   mencapai     stok  CBP:   pertama,   distribusi   Harus ada strategi jangka pendek     Satgas belum menemukan adanya
          puncaknya pada November hingga       langsung    ke   rumah    tangga     untuk stabilisasi, sekaligus jangka   praktik penimbunan besar-besaran.
          Januari. “Bulog pasti kewalahan      miskin  melalui   skema   subsidi    panjang agar Bulog tidak terus       “Ini justru indikasi stok beras di
          menghadapi lonjakan permintaan       terarah seperti bansos atau raskin.   terbebani,” tuturnya.               pasar memang terbatas, bukan
          di periode tersebut,” tambahnya.     Dengan cara ini, masyarakat tidak       Masalah beras bukan sekadar       karena ditahan-tahan,” tegasnya.
             Salah satu instrumen intervensi   perlu  menyerbu    pasar   untuk     soal pangan, melainkan juga soal        Selain persoalan harga dan
          pemerintah    adalah    Stabilisasi  mendapatkan beras murah.             psikologi  publik.  Ketika  harga    distribusi, Khudori juga menyoroti
          Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).        Kedua,    intervensi   melalui    naik  dan    pemerintah   terlihat   kebijakan pembelian gabah any
          Namun, program ini juga tak lepas    operasi pasar. Namun, targetnya      lamban merespons, kepercayaan        quality. Tanpa standar kualitas,
          dari masalah. Husein menyoroti       bukan  pedagang  per  pedagang,      masyarakat pun tergerus. “Stabilitas   petani cenderung menjual gabah
          dua kelemahan mendasar, kualitas     melainkan pasar utama. Sebab,        beras adalah stabilitas sosial. Kalau   dengan mutu lebih rendah. “Kalau
          dan birokrasi. “Beras SPHP tidak     pasar beras itu sangat terintegrasi.   ini terguncang, dampaknya bisa     kualitas gabah turun, rendemen
          saja terbentur dengan kualitas       Jika satu pasar diguyur stok, maka   jauh lebih luas,” katanya.           ikut turun. Ujungnya, produksi beras
          yang  rendah,  tapi  juga  proses    efeknya bisa mengalir ke pasar lain.                                      nasional bukan hanya berkurang
          penyalurannya sangat birokratis      Karenanya, pemerintah seharusnya        Kebijakan belum Konsisten         jumlahnya, tapi juga menurun
          dan tidak fleksibel,” ungkapnya.     fokus intervensi di pasar grosir besar   Kebijakan pemerintah dalam       kualitasnya.  Dampaknya     tetap
             Akibatnya, meskipun program       seperti Jakarta, Surabaya, Makassar,   menjaga stabilitas harga beras     sama pasokan ke pasar berkurang,”
          ini  dirancang  untuk   menekan      dan kota-kota utama lain.            dinilai belum konsisten. Sejak awal   katanya. Gsh/Herman/Yul
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12