Page 11 - Sinar Tani Edisi 4100
P. 11

A GRI W ACA N A                                        Edisi 27 Agustus - 2 September 2025  |  No. 4100 Tahun LV                      11


                                                 Teknologi Pascapanen Padi:


                                 Menjaga Mutu dan Mengurangi Susut

        P        enerapan teknologi pasca ­        Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Pertanian Tanaman Padi (BRMP),   seperti combine harvester.
                                                                      Penulis: Dody Dwi Handoko
                                                                                                                           Panen  manual  menggunakan
                 panen yang tepat dapat
                                                                                                                        sabit menjadi alternatif, namun
                 meningkatkan mutu beras,
                                                                       Kementerian Pertanian
                                                                                                                        gabah harus segera dikeringkan di
                                      umur
                 mempe rpanjang
                 simpan, dan mengurangi
                                                                                                                        tidak menyerap uap air dari tanah.
          kerugi an hasil panen.              menjadi kuning tua, atau kadar       kedap udara juga terbukti efektif    lokasi yang benar­benar kering agar
            Setelah berbulan­bulan merawat    airnya mencapai 20 hingga 25         mencegah serangan hama.              Brangkasan dan gabah juga perlu
          tanaman padi, hasil panen yang      persen. Panen sebaiknya dilakukan       Penggilingan gabah dilakukan      dijauhkan dari genangan untuk
          melimpah bisa merugi jika pasca­    setelah embun pagi menguap, pada     dalam dua tahap, yaitu pengupasan    mencegah kerusakan selama proses
          panennya tidak dikelola dengan      cuaca cerah, dan tidak tertunda      sekam dan penyosohan. Proses         pascapanen.
          baik. Pemanenan yang terlambat,     terlalu lama. Petani dapat memanen   ini  biasanya  menghasilkan mutu
          pengeringan   yang   salah,  atau   secara manual menggunakan sabit      beras yang lebih baik. Untuk beras      Manfaat bagi Petani
          penyimpanan yang kurang tepat       yang kemudian dilanjutkan dengan     pecah kulit seperti beras merah dan     Penerapan teknologi pascapanen
          dapat menurunkan mutu beras,        perontokan,   atau   menggunakan     hitam, proses penyosohan hanya       padi yang tepat dapat mengurangi
          menjatuhkan    harga   jual,  dan   mesin  combine harvester yang me­    dilakukan sebagian agar kandungan    susut hasil hingga 5 hingga 10 persen.
          membengkakkan kerugian petani.      motong dan merontokkan sekali gus.   serat, protein, dan antioksidan tetap   Mutu  dan  harga  jual  beras  dapat
            Beras yang kita konsumsi setiap   Penggunaan teknologi ini sangat      tinggi. Mesin pemisah gabah (paddy   lebih terjaga, umur simpan gabah
          hari telah melalui serangkaian proses   mem bantu saat panen raya, ter utama   separator) dan mesin seleksi warna   lebih panjang, serta penggunaan
          pascapanen, mulai dari pemanenan,   ketika tenaga kerja terbatas, sekali gus   (colour sorter) digunakan untuk   tenaga kerja dan waktu lebih efisien.
          perontokan, pengeringan, penyim­    dapat mengurangi susut hasil.        memastikan beras bebas dari gabah    Selain  itu, penerapan  teknologi ini
          panan,    hingga     penggilingan.     Perontokan sebaiknya dilakukan    dan sesuai standar mutu.             membantu memastikan beras sesuai
          Bersama faktor varietas dan budi­   pada   hari  yang   sama    setelah                                       standar mutu pasar.
          daya,   pascapanen    memegang      pemanenan.      Mesin     perontok      Teknologi untuk Lahan Rawa           Dengan manajemen pascapanen
          peranan penting dalam menentukan    seperti power thresher atau pedal       Pascapanen    di   lahan  rawa,   yang  baik,  petani tidak  hanya
          kualitas beras.                     thresher dapat digunakan untuk       baik lebak maupun pasang surut,      menjaga kualitas hasil panen, tetapi
                                              mempercepat       proses.   Lantai   memerlukan penanganan khusus         juga   meningkatkan    pendapatan
            Mengapa Pascapanen                perontokan idealnya  dilapisi  terpal   karena genangan air sering terjadi   dan daya saing.  Investasi  pada
            Sangat Penting                    agar gabah tidak tercecer, kemudian   menjelang   panen.   Kondisi   ini  teknologi pascapanen merupakan
            Mutu    beras  yang   dihasilkan  gabah dibersihkan dari malai, daun,   menyebabkan kadar air gabah sangat   langkah penting menuju sistem
          petani sangat dipengaruhi oleh cara   dan kotoran.                       tinggi, lebih dari 22 persen, sehingga   pertanian padi  yang  lebih  efisien,
          penanganan setelah panen. Tanpa        Pengeringan merupakan tahap       menyulitkan penggunaan alat panen    menguntungkan, dan berkelanjutan.
          penanganan yang tepat,  susut  hasil   paling kritis dalam pascapanen.
          bisa mencapai 10 persen atau lebih,   Gabah dengan kadar air 12 hingga
          sementara harga jual turun karena   13 persen dapat disimpan hingga
          kualitas beras menurun.             8 sampai 12 bulan. Penjemuran di­
            Penanganan pascapanen yang        lakukan di atas terpal atau lantai
          kurang tepat dapat menyebabkan      jemur dengan ketebalan sekitar
          pemanenan terlambat dan tanaman     5 cm, dan dibalik setiap 30 menit.
          rebah. Gabah dapat pecah, retak,    Bila cuaca kurang mendukung,
          atau tercecer saat proses perontokan.   penge  ringan  dapat  menggunakan
          Pada saat pengeringan, gabah dapat   mesin seperti bed dryer berbahan
          berubah warna, kadar airnya tidak   bakar sekam. Untuk gabah benih,
          seragam, dan berbau asam atau       suhu pengeringan maksimal 42°C,
          bahkan membusuk. Penyimpanan        sedangkan untuk gabah konsumsi
          gabah  kering panen  yang  tidak    maksi mal 50°C agar  mutu  tetap
          tepat dapat menyebabkan serangan    terjaga.
          hama seperti kutu dan jamur serta      Penyimpanan dilakukan dengan
          peningkatan  kelembapan.    Peng­   menempatkan gabah dalam karung
          gilingan gabah yang tidak sesuai    yang disusun di atas palet kayu,
          prosedur   menghasilkan   banyak    diberi jarak dari dinding, dan ruangan
          beras patah, dan derajat sosoh tidak   memiliki ventilasi yang cukup. Gabah
          memenuhi standar mutu.              kering lebih baik disimpan dalam
                                              bentuk   gabah   dibanding   beras
            Tahapan Pascapanen Padi           sosoh,   karena  sekam   berfungsi
            Pemanenan      dilakukan   saat   melindungi isi gabah dari serangan
          sekitar 80 hingga 85 persen gabah   hama dan menjaga mutu lebih lama.
          dalam malai telah berubah warna     Sistem penyimpanan hermetik atau



                         Bicara Beras, Bicara Kerja Keras                                                         Kolom



                   adi bukanlah tanaman       membuka      daerah    persawahan.   kemustahilan.
                   yang paling manja, tetapi   Sampai saat ini padi tetap sebagai     Infrastruktur menjadi persyaratan
                   memelihara      tanaman    komoditas      strategis    karena   penting. Jaringan irigasi dan jalan
                   padi bukan hal yang        merupakan pangan pokok yang          usahatani menjadi bagian yang tidak   Oleh:  Memed Gunawan
                   mudah. Pengairan, ke­      ternyata tidak  mudah  tergantikan   mungkin dilupakan. Layanan irigasi
        Psuburan tanah, gulma,                oleh komoditas lain.  Lalu bagaimana   untuk lahan seluas  7,1 juta ha adalah   Di atas semua itu kelembagaan
          hama    dan   penyakitnya   harus   dengan modernisasi?                  pekerjaan besar. PUPR membangun      merupakan     aspek   yang   tidak
          menjadi perhatian serius selama        Modernisasi   pertanian    tidak  1,8 juta ha jaringan baru (2015–2019)   terpisahkan. Keberhasilan seluruh
          proses produksi.                    hanya bertumpu pada aspek teknis     dan  rehabilitasi  kurang lebih  3 juta   proses  mulai dari produksi sampai
             Tekstur tanah, kedalaman efektif,   dengan  modal,  peralatan   dan   ha. Porsi irigasi yang bersumber
                                                                                                                                                  produk,
          drainase,  pH,  kemiringan,   dan   teknologi terkini, tetapi yang tidak   dari waduk baru sekitar 11%, dan   dengan      pemasaran  bekerjanya
                                                                                                                                       oleh
                                                                                                                        dipengaruhi
          ketersediaan air sesuai kriteria teknis   kurang  pentingnya adalah kesiapan   ditargetkan naik seiring tambahan   kelembagaan penyuluhan, pelayan­
          menjadi penentu keberhasilan. Padi   SDM untuk mampu melakukan           bendungan.  Kondisi secara nasional,   an penyediaan input, produksi,
          sawah memerlukan  pH sekitar        pengelolaan  modern  pula.  Apalagi   sekitar 46% jaringan irigasi tercatat   pema saran  dan distribusi yang
          netral, drainase terkontrol, dan suplai   jika dihadapkan pada skala usaha   rusak (ringan sampai berat) sehingga   efektif.
          air stabil. Teknologi, dalam kapasitas   besar, karena petani lokal adalah   aspek rehabilitasi krusial dalam    Beras adalah komoditi yang
          terbatas bisa menciptakan kondisi   petani yang umumnya mengolah         modernisasi pertanian.               sensitif dan  bisa menjadi  pemicu
          alam yang cocok untuk tanaman       lahan sawah dengan luasan terbatas.     Biaya logistik nasional masih     ketidakstabilan politik dan ekonomi.
          ini, selain itu merekayasa benih agar   Diperlukan  langkah  penyesuaian  relatif tinggi, sekitar 14 persen PDB   Pasar  beras  internasional  juga
          sesuai  dengan  kondisi agroekologi   pola pengelolaan baru yang berbeda.   (menurut kajian 2024), sehingga   adalah pasar yang tipis, sehingga
          yang ada juga merupakan alternatif   Di sinilah peran  penyuluhan, dan   penguatan jalan desa dan akses pasar   harga bisa berfluktuasi drastis.
          dalam meningkatkan produktivitas    karena   proses  penyuluhan   me­    sangat berdampak pada biaya angkut   Itulah   sebabnya    swasembada
          padi.                               merlukan    waktu,   tidak   “ujug­  per  kilogram.   Kehilangan pasca    beras menjadi pilihan strategis
             Iklim, tata ruang dan kesesuaian   ujug”, maka proses modernisasi     panen padi masih di atas10 persen.
          lahan sudah jadi acuan masyarakat   pertanian harus berjalan paralel     Semua ini memberi isyarat bahwa      pangan nasional. Ringkasnya: Kita
                                                                                                                        punya peluang dan bisa untuk
          lokal secara turun temurun dalam    dengan penyuluhan. Modernisasi       intensifikasi  masih   mempunyai     swasembada beras.
          menentukan lokasi terbaik dalam     Pertanian tanpa penyuluhan adalah    ruang untuk meningkatkan produksi.
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16