Page 10 - Jurnal Nani
P. 10

alternatif jalan keluar terbaik dari masalahnya. Sering kali lanjut usia dihadapkan pada
                      satu persoalan yang melibatkan dua atau lebih alternatif pilihan, mereka membutuhkan

                      masukan-masukan mengenai hal positif dan negatif jika memilih salah satu pilihan.
                      Penyuluh  sosial  berupaya  memberikan  pertimbangan  alternatif  terbaik  dan
                      menyerahkan  kepada  penerima  manfaat  untuk  memilih  dan  mengambil  keputusan

                      yang tepat bagi dirinya.


                      Penyuluh Sosial Sebagai Pembaharu (Agent of Change)
                             Perubahan  dapat terjadi  dengan sendirinya  dan  atau melalui  perlakuan  dari
                      pihak luar. Perubahan yang terjadi dengan sendirinya berjalan lambat dan bergerak

                      secara  alami.  Sedangkan  perubahan  yang  dilakukan  secara  terencana  melalui
                      perlakuan  dapat  berlangsung  dengan  cepat  berdasarkan  arah  yang  direncanakan.

                      Penyuluh sosial sebagai agen peruban menjadi panutan bagi lansia penerima manfaat
                      dan mendorong perubahan kearah yang lebih baik.


                      Penyuluh Sosial Sebagai Pembela (Social Advocat)
                             Penyuluh sosial sebagai pembela menjadi pendamping bagi lanjut usia untuk
                      menyuarakan pendapatnya dan memperoleh hak-haknya. Beberapa lanjut usia masuk

                      di  Balai  Rehabilitasi  Sosial  Lanjut  Usia  dengan  membawa  persoalan  di  lingkungan
                      awalnya. Konflik dengan keluarga terdekat mungkin saja terjadi tekait dengan hak milik
                      dan warisan. Dalam konndisi tersebut penyuluh sosial berupaya untuk memberikan

                      pendampingan dan bantuan hukum baik secara langsung maupun tidak agar penerima
                      manfaat dapat menerima hak-haknya secara wajar.


                      Penyuluh Sosial Sebagai Fasilitator
                             Penyuluh  Sosial  bukan  manusia  super  yang  dapat  menyelesaikan  semua

                      persoalan penerima manfaat sendiri. Penyuluh sosial biasanya hanya memiliki salah
                      satu atau beberapa keahlian khusus dalam penanganan masalah penerima manfaat.

                      Namun dalam kenyataannya dituntuk untuk dapat menangani semua masalah yang
                      terjadi.  Penyuluh  Sosial  dapat  memposisikan  diri  sebagai  fasilitator  dalam  kondisi
                      seperti  ini.  Misalnya  lanjut  usia  dengan  masalah  prilaku  beresiko  dalam  penularan

                      penyakit Tuberculosis (TBC) seperti kebiasaan meludah sebarang, prialku merokok,
                      batuk  tanpa  menutup  mulut,  jendela  kamar  yang  tidak  terbuka  saat  pagi  hari  dan
                      sebagainya.  Seorang  penyuluh  dapat  bertindak  sebagai  fasislitator  dengan

                      menghubungkan  penerima  manfaat  dengan  petugas  kesehatan  yang  kompeten.
                      Penyuluh sosial dapat memfaslitasi pelaksanaan penyuluhan kesehatan dari ahli yang
   5   6   7   8   9   10   11   12