Page 6 - Jurnal Nani
P. 6
sekedar menyebarluaskan informasi akan tetapi lebih luas penyuluhan adalah proses
pendidikan, pendampingan dan pemberdayaan. Tujuan penyuluhan untuk
meningkatkan kesejahteraan atau kualitas hidup perseorangan, kelompok, maupun
masyarakat dengan cara transfer informasi, pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai
yang dibutuhkan serta berupaya untuk mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam
pengembangan kapasitas diri mereka.
Penyuluh Sosial merupakan rumpun jabatan fungsional yang terbentuk
berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/06/M.PAN/4/2008 tanggal 9 April 2008 Tentang Jabatan Fungsional Penyuluh
Sosial dan Angka Kreditnya. Kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Bersama
Menteri Sosial dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 41/HUK-PPS/2008
dan Nomor 13 tahun 2008 tanggal 17 Juni 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Penyuluh Sosial dan Angka Kreditnya.
Dalam surat itu disebutkan definisi Penyuluh Sosial yaitu jabatan yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan
kegiatan penyuluhan bidang pembangunan kesejahteraan sosial yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajibannya yang diberikan secara penuh oleh
pejabat yang berwenang.
Selanjutnya Penyuluh Sosial melakukan kegiatan penyuluhan sosial, dimana
dalam keputusan tersebut juga dijelaskan pengertian Penyuluhan Sosial sebagai suatu
proses pengubahan perilaku yang dilakukan melalui penyebarluasan informasi,
komunikasi, motivasi, dan edukasi oleh Penyuluh Sosial baik secara lisan, tulisan
maupun peragaan kepada kelompok sasaran sehingga muncul pemahaman yang
sama, pengetahuan dan kemauan guna berpartisipasi secara aktif dalam
pembangunan kesejahteraan sosial.
Dalam definisi tentang penyuluh sosial di atas terdapat dua penekanan utama:
pertama, melaksanakan kegiatan penyuluhan; kedua, pembangunan kesejahteraan
sosial. Konsep tentang penyuluhan telah dibahas sebelumnya, sedangkan konsep
pembangunan kesejahteraan sosial didefinisikan oleh Suharto (2007) sebagai usaha
yang terencana dan terarah yang meliputi berbagai intervensi sosial dan pelayanan
sosial untuk memenuhi kebutuhan manusia, mencegah dan mengatasi masalah sosial,
serta memperkuat institusi-institusi sosial.
Pembangunan kesejahteraan sosial terdiri dari dua kata yaitu pembangunan
dan kesejahteraan sosial. Pembangunan diartikan sebagai proses memajukan atau
memperbaiki suatu keadaan melalui berbagai tahap secara terencana dan
berkesinambungan (Conyers, 1992). Pembangunan tidak lagi dilihat sebagai
pencapaian ekonomi tetapi lebih luas meliputi aspek politik dan sosial.