Page 49 - Gizi dan Kesehatan Remaja_2019_rev4
P. 49

BAB 2
                                            Masalah Gizi dan Kesehatan Remaja





               4. Kurang aktivitas fisik

               Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga merupakan salah satu
               upaya  untuk  menyeimbangkan  antara  pengeluaran  dan  pemasukan  zat  gizi,  utamanya  sumber
               energi dalam tubuh. Aktivitas fisik memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga memperlancar
               sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi. Oleh karenanya, aktivitas fisik
               berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh. Aktivitas
               fisik untuk orang dewasa dikategorikan cukup apabila dilakukan latihan fisik atau olah raga selama
               30 menit per hari minimal 5 hari dalam seminggu (setara minimal 150 menit per minggu).

               Dengan berkembangnya era digital, keberadaan berbagai jenis gawai dan motorisasi berbagai jenis
               alat, telah mengubah gaya hidup sebagian besar masyarakat perkotaan menjadi cenderung kurang
               bergerak.

               Pengendali  jarak  jauh,  mesin  pembersih  lantai,  elevator  dan  travelator  di  berbagai  pusat
               perbelanjaan, munculnya aplikasi-aplikasi unik dan permainan dalam jejaring (online games) yang
               dapat  diakses  dari  telepon  genggam  serta  makin  mudahnya  mengakses  koneksi  internet  dengan
               adanya  sambungan  wifi  gratis  hampir  di  semua  tempat  di  mana  pun  kita  berada  merupakan
               beberapa contoh bentuk fasilitas masa kini yang membuat hidup kita terbantu namun berdampak
               menjadikan kita generasi  mager (istilah anak masa kini untuk “malas gerak”).  Hal ini berdampak
               pula pada remaja.












                                                                         Gambar 10.
                                                                         Penggunaan gawai dapat menimbulkan ketagihan

                                                                         pada anak dan remaja


               Menurut  Riskesdas  2018  sebanyak  49,6  %  penduduk  Indonesia  berusia  15-19  tahun  tergolong
               mempunyai  aktifitas  fisik  yang  kurang.  Remaja  yang  kurang  bergerak  meningkatkan  risiko
               kegemukan jika asupan energinya tidak seimbang dengan energi yang keluar.  Selain itu, kurangnya
               bergerak dapat menyebabkan remaja mempunyai kebugaran fisik dan kekuatan otot yang menurun,
               serta  berujung  pada  kesehatan  mental  dan  fungsi  kognitif  yang  kurang  optimal  sehingga  remaja
               menjadi mudah lelah, kurang ceria, dan tidak berprestasi di sekolah.






                                                           38              SEAMEO RECFON Kemendikbud RI
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54