Page 75 - Gizi dan Kesehatan Remaja_2019_rev4
P. 75

BAB 3
                                         Solusi Masalah Gizi dan Kesehatan Remaja







                                Mengapa Guru Perlu Tahu tentang Gizi Seimbang?


                  Guru menjadi agen perubahan bagi perilaku peserta didik di sekolah.  Pola makan dan praktik
                  gizi  memerlukan  proses  untuk  terjadinya  perubahan  ke  arah  yang  lebih  baik.    Guru  yang
                 mempunyai pemahaman tentang Gizi Seimbang diharapkan dapat menyisipkan pembelajaran
                 tentang gizi dan kesehatan di dalam kegiatan belajar mengajar baik dalam kegiatan di dalam
                  kurikulum  maupun  kegiatan  ekstra  kurikuler  termasuk  kegiatan  penugasan  yang  diberikan
                  untuk dikerjakan di rumah atau di lingkungan lain di luar sekolah.


                  Di samping itu, guru juga dapat menggunakan hasil observasi terhadap pola makan dan praktik
                 gizi para peserta didik sebagai bahan diskusi dan komunikasi dengan orangtua dan pemangku
                 kepentingan lainnya.

                  Yang lebih penting lagi, dengan memahami Gizi Seimbang, guru dapat mempraktikkan sendiri dan
                  dapat menjadi panutan bagi peserta didik karena menjalankan pola makan yang sehat.




               3.2 Peran Lingkungan Sekolah dan Keluarga/Masyarakat

               Pemerintah mengupayakan penyelenggaraan pendidikan melalui  Manajemen Berbasis Sekolah
               (MBS)  yang  diatur  dalam  Undang-Undang  Nomor  20  tahun  2003  tentang  Sistem  Pendidikan
               Nasional.  MBS adalah proses mengelola sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan yang
               memberikan  otonomi  lebih  besar  kepada  sekolah  dan  mendorong  pengambilan  keputusan
               partisipatif  secara  langsung  semua  komponen  warga  sekolah,  yaitu  kepala  sekolah,  guru,  siswa,
               orang tua dan masyarakat.

               MBS  adalah  salah  satu  upaya  untuk  mengikutsertakan  seluruh  komponen  warga  sekolah  untuk
               bersama-sama  membangun  pendidikan,  sehingga  tanggung  jawab  terhadap  perkembangan
               pendidikan tidak berada di satu tangan.

               MBS  merupakan  salah  satu  alternatif  pengelolaan  sekolah  dalam  kerangka  desentralisasi  dalam
               bidang  pendidikan  yang  memungkinkan  adanya  otonomi  yang  luas  di  tingkat  sekolah,  partisipasi
               masyarakat  yang  tinggi  agar  sekolah  lebih  leluasa  dalam  mengelola  sumber  daya  dan
               mengalokasikannya sesuai dengan prioritas, kebutuhan dan potensi setempat.

               Peran serta masyarakat diklasifikasikan dalam 7 tingkatan, dapat berupa:
                     peran serta dengan menggunakan jasa pelayanan yang tersedia
                     peran serta dengan memberikan kontribusi dana, bahan, juga tenaga
                     peran serta pasif
                     peran serta melalui konsultasi






                                                           64              SEAMEO RECFON Kemendikbud RI
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80