Page 12 - e-modul bab 2
P. 12

Pada hakikatnya potensi positif manusia lebih kuat dari potensi
                   negatifnya,  namun  daya  tarik  keburukan  lebih  kuat  dari  daya  tarik
                   kebaikan.  Karenanya  manusia  dituntut  untuk  memelihara  kesucian
                   nafsu dan tidak mengotorinya (Q.S. al-Syams:9-10). Dengan kata lain
                   Islam  tidak  menganjurkan  untuk  membunuh  nafsu,  melainkan

                   mengendalikan  dan  mengolahnya  serta  mengarahkannya  kepada
                   nilai-nilai yang mempertinggi derajat kemanusiaanya.
                          Bagaimanapun  juga  nafsu  tetap  dibutuhkan  manusia,  sebab
                   kalau nafsu  tersebut  dibunuh  sehingga manusia  tidak lagi  memiliki
                   nafsu  (seperti  nafsu  makan  dan  nafsu  syahwat),  maka  akan
                   menyebabkan manusia tidak bisa bertahan hidup dan akhirnya akan
                   musnah.

                   3. Qalb (hati)
                          Pada umumnya orang mengartikan qalb itu sebagai hati. Secara
                   bahasa, qalb bermakna membalik, karena sering kali berbolak-balik,
                   terkadang senang, terkadang susah, ada kalanya setuju, ada kalanya
                   menolak. Dengan demikian qalb berpotensi tidak konsisten, ada yang
                   baik ada pula sebaliknya. Baik atau buruknya sifat seseorang sangat
                   ditentukan oleh qalbnya. Rasulullah SAW bersabda:

                                    ِ
                                                                                               ِ

                   ْ ْ     ْ ْ ت    ْ اذإو  ْ ، ْ  ْ     ْ ْ    ا ْ    ْ ح   ْ ْ       َ ِ ْ اذإ ْ  ْ      ْ ِ ْ    ا  ِ ْ ْ   ْ    ْ   نإو  َ ْ  َأ ْ
                                                         َ
                                                                  َ
                     َ َ
                                   َ َ
                                            ُ
                                                                           ًَ
                                                ُ
                             َ
                                          ُ
                                                       َ َ
                                                                َ َ
                                                                                    َ َ
                                     َ
                                                                                ُ
                                                 َ َ
                                                                                                َ
                      َ
                               َ
                                                                                 ِ

                                                                       ْ »    ْ        ْ  ا ْ   و َ ْ  َ  ْ ْ. أ ْ  ْ     ْ ْ      ا
                                                                                               ُ ُ
                                                                            َ
                                                                                          ُ
                                                                                                َ َ
                                                                        ُ
                                                                                  َ
                                                                               َ
                    “Sesungguhnya  dalam  diri  manusia  terdapat  segumpal  daging.  Apabila
                    (segumpal  daging  itu)  baik,  maka  baiklah  seluruh  dirinya.  Dan  apabila  buruk,
                    maka  buruklah  seluruh  dirinya.  Ketahuilah,  segumpal  daging  itu  adalah  qalb
                    (hati).” (H.R. Bukhori juz 1 hal. 20).

                          Qalb atau hati yang baik akan memberi pengaruh kepada sifat-
                   sifat seseorang untuk melakukan tindakan yang terpuji, yang disebut
                   al-qolb  al-salim  atau  al-qalb  al-nurany.  Ini  terjadi  jika  orang
                   tersebut menghiasi hatinya dengan kekuatan iman  dan sifat terbaik
                   yang selalu berada dalam ridha Allah. Kalau demikian halnya ia akan
                   dapat  mewujudkan  kebaikan  dalam  hidupnya,  sehingga  ia  akan
                   merasakan hidup yang bahagia, tenang, dan sejahtera.
                          Sebaliknya apabila qalb itu buruk, akan menghasilkan sifat-sifat
                   yang  tidak  terpuji.  Manusia  yang  hatinya  demikian  akan
                   memperturutkan ajakan nafsu dan  bisikan syetan,  sehingga hatinya
                   menjadi  busuk  dan kotor,  penuh dengan  penyakit.  Ia  tidak  mampu
                   menerima hidayah Allah, akibatnya dengan mudahnya ia melakukan
                                                           11
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17