Page 7 - e-Modul Keanekaragaman Hewan_Neat
P. 7

KONSEP IPA                                                           KEANEKARAGAMAN HEWAN




             2. AMBHIBIA
             2. AMBHIBIA
                         Amfibi  merupakan  hewan  yang  dapat  hidup  pada  dua
             habitat,  yaitu  darat  dan  air,  namun  tidak  semua  jenis
             amphibia  hidup  di  dua  jenis  tempat  kehidupan.  Meskipun
             demikian habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan
             tempat  yang  lembab  seperti  rawa  dan  hutan  hujan  tropis.
             Hewan  ini  bernafas  dengan  insang  dan  paru-paru,  memiliki
             suhu  badan  poikiloterm  atau  berdarah  dingin,  berkembang
             biak dengan bertelur (ovivar), dan pembuahan terjadi di luar
             tubuh (eksternal). Contohnya adalah katak dan salamander.


               PENCERNAAN
               PENCERNAAN
                       Sistem  pencernaan  pada  salah  satu  amfibi,  yakni  katak  terdiri  atas  rongga
             mulut,  kerongkongan,  lambung,  usus  halus,  usus  besar,  dan  kloaka.  Kelenjar
             pencernaan  pada  amfibi,  terdiri  atas  hati  dan  pankreas.  Hati  berwarna  merah
             kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati
             berfungsi  mengeluarkan  empedu  yang  disimpan  dalam  kantung  empedu  yang
             berwarna kehijauan. pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung
             dan  usus  dua  belas  jari  (duodenum).  Pankreas  berfungsi  menghasilkan  enzim
             dan hormon yang bermuara pada duodenum.

                 GERAK
                 GERAK

                    Konstruksi rangka katak terdiri atas tulang badan, tulang kepala, dan tulang
             anggota  gerak.  Katak  mempunyai  sendi  yang  ada  di  lutut,  siku,  bahu,
             pergelangan  kaki,  tangan,  dan  pinggul.  Sendi  ini  berfungsi  memudahkan  katak
             untuk bisa bergerak dengan cara melompat. Katak mempunyai tulang belakang
             untuk  menopang  tubuhnya.  Katak  juga  mempunyai  kaki  belakang  yang  amat
             panjang  dan  otot  yang  solid  dan  kekar.  Kaki  katak  mengandung  selaput  yang
             berguna  memudahkan  ketika  berenang.  Saat  katak  belum  dewasa  dan  masih
             berupa berudu, maka berudu tersebut juga bisa bergerak dengan bebas dengan
             bantuan alat gerak berupa ekor.

               REPRODUKSI
               REPRODUKSI

                  Katak melakukan reproduksi dengan cara fertilisasi eksternal (pembuahan di
             luar  tubuh  betina).  Ketika  musim  kawin  tiba,  katak  jantan  akan  menempelkan
             tubuhnya pada punggung katak betina dan menekan perut katak betina. Posisi
             katak  jantan  menempel  dan  menekan  perut  katak  betina  dini  dinamakan
             ampleksus.  Proses  ini  memungkinkan  katak  betina  untuk  mengeluarkan  ovum
             dan katak jantan mengeluarkan spermanya dalam jumlah banyak melalui kloaka.
             Sel telur dan sperma yang sudah melebur tersebut kemudian menjadi zigot dan
             berkembang menjadi embrio. Embrio yang terbentuk akan dilindungi oleh cairan
             kental sehingga kelompok telur tersebut berbentuk gumpalan telur, yang dilapisi
             oleh  membran  vitelin  dan  dilindungi  oleh  lapisan  jeli.  Embrio  kemudian
             berkembang  menjadi  berudu  dan  selanjutnya  berudu  mengalami  diferensiasi
             bentuk mejadi katak melalui proses metamorfosis.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12