Page 8 - e-Modul Keanekaragaman Hewan_Neat
P. 8
KONSEP IPA KEANEKARAGAMAN HEWAN
3. REPTILIA
3. REPTILIA
Reptilia dalam Bahasa Latin, reptil yang berarti melata. Tubuh hewan reptilia
terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Kulit reptilia kering, bersisik terbuat
dari zat tanduk (keratin) yang berfungsi mencegah dehidrasi ketika udara kering.
Reptilia termasuk hewan poikilotermal, yaitu suhu tubuh menyesuaikan dengan
suhu lingkungan. Hewan reptilia hidup di darat tetapi ada beberapa hewan yang
hidup di air. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah anggota
tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru,
jantung beruang tiga atau empat, fertilisasi
secara internal menghasilkan telur sehingga
tergolong ovivar dengan telur bercangkang
serta ada juga melahirkan (ovovivivar). Reptilia
terdiri atas empat ordo, yaitu: Squamata,
Testudinata, Crocodilia, dan Rhynchocephalia.
PENCERNAAN
PENCERNAAN
Sistem pencernaan pada salah satu reptilia yakni buaya terdiri atas, mulut,
esofagus, lambung, intestinum, usus besar, dan kloaka. Kelenjar pencernaan
pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada reptilia
memiliki dua lobus (gelambir dan berwarna kemerahan). Kantung empedu
terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan
duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.
GERAK
GERAK
Sistem gerak pada reptilia yang dibahas adalah ular dan buaya. Ular mampu
bergerak dengan cara merayap atau melata baik itu di atas tanah, air, maupun
saat berenang di air. Bentuk tulang ular terdiri atas tulang tengkorak, tulang
badan, dan tulang ekor. Pada tulang badan, terdiri dari ratusan ruas tulang
belakang sedangkan pada tulang rusuk ular terhubung dengan tulang belakang
yang dibalut otot yang sangat lentur dan kuat sehingga ular mampu bergerak
dengan meliuk-liukkan badannya dengan sangat cepat. Pada sisi lain, sistem
gerak pada buaya adalah dua pasang kaki dan ekor yang mampu membantunya
saat bergerak dan berenang.
REPRODUKSI
REPRODUKSI
Reptil jantan memiliki organ reproduksi, yaitu testis yang berfungsi untuk
memproduksi sel sperma. Selanjutnya, organ reproduksi reptil betina adalah
ovarium, yang berfungsi untuk membentuk ovum (sel telur). Reptil melakukan
pembuahan di dalam tubuh (fertilisasi internal), dimana peleburan sel sperma
dan sel telur terjadi di dalam tubuh betina reptil. Fertilisasi diawali dengan
peristiwa kopulasi, yaitu masukknya alat kelamin jantan ke alat kelamin betina
reptil. Perkembangbiakan reptil sebagian besar dilakukan secara ovivar
(bertelur). Ovivar adalah embrio yang berkembang dalam telur dan dilindungi
oleh cangkang. Embrio tersebut mendapatkan makanan dari dalam tubuh induk.
Telur dikeluarkan dari tubuh induk betina, kemudian dierami hingga menetas.