Page 9 - e-Modul Keanekaragaman Hewan_Neat
P. 9
KONSEP IPA KEANEKARAGAMAN HEWAN
4. AVES
4. AVES
Aves memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan
tetap, tidak terpengaruh suhu lingkungan). Memiliki
tubuh berbulu melindungi tubuh dan bulu yang
membentuk sayap digunakan untuk terbang.
Tulangnya berongga sehingga ringan. Aves bernafas
dengan paru-paru dan memiliki pundi-pundi udara
yang membantu pernafasan saat terbang. Aves
dibedakan menjadi dua kelas, yaitu Archaeornithes
yang anggotanya telah punah seperti Archaeopteryx
dan Archaeornis serta Neornithes yang terdiri atas
Palaeognathae dan Neognathae.
PENCERNAAN
PENCERNAAN
Sistem pencernaan pada salah satu aves yakni ayam terdiri atas beberapa
organ, yaitu: paruh, esophagus, tembolok, proventriculus, ampela, usus kecil, usus
buntu, usus besar, dan kloaka. Kelenjar pencernaannya meliputi hati, kantung
empedu, dan pankreas.
GERAK
GERAK
Sistem gerak pada aves salah satunya ayam terdiri atas sayap, kaki, dan
ekor. Sayap ayam berfungsi sebagai alat keseimbangan, khususnya ketika ayam
bergerak, turun, atau lompat. Jika dibutuhkan, secara otomatis sayap tersebut
akan dikepakkan untuk menjaga keseimbangan tubuh ayam ketika bergerak.
Pada jenis aves yang dapat terbang, sayap berfungsi untuk memberikan gaya
angkat saat terbang. Kaki menjadi organ gerak dari ayam yang paling utama
untuk menggerakkan tubuh ketika berjalan. Ekor ayam berfungsi untuk menjaga
keseimbangan ketika sedang bergerak, apapun manuvernya. Dari berjalan
hingga ketika lompat.
REPRODUKSI
REPRODUKSI
Aves (burung) jantan memiliki organ reproduksi berupa sepasang testis yang
berbentuk oval, terletak pada sebelah ventral lobus penis sedangkan organ
reproduksi burung betina adalah ovarium. Ovarium burung yang berkembang
hanya bagian kiri, terletak di bagian dorsal rongga abdomen. Ovarium kanan
tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Burung
termasuk hewan ovivar yang proses pembuahannya terjadi di dalam tubuh
(fertilisasi internal). Fertilisasi pada burung akan terjadi di daerah ujung oviduk,
ditandai dengan masuknya sel sperma ke dalam oviduk. Kemudian ovum yang
telah dibuahi tersebut akan bergerak mendekati kloaka. Telur burung dapat
menetas jika dierami oleh induknya. Pertumbuhan embrio menjadi anak burung
sangat dibantu oleh suhu tubuh induk saat pengeraman.