Page 12 - MODUL SISTEM SIRKULASI
P. 12
2. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel-sel darah yang paling banyak adalah sel darah merah atau
eritrosit dengan persentase sekitar 99,9% dari seluruh elemen padat
darah. Dalam darah, jumlah eritosit sekitar 700 kali lebih banyak
dibandingkan sel-sel darah putih (leukosit) dan 17 kali lebih banyak
dari keping darah (trombosit). Jumlah eritrosit yang lebih tinggi ada
pada laki-laki karena laki-laki memiliki tingkat metabolisme yang
lebih tinggi dari pada perempuan, dan konsentrasi eritrosit yang lebih
besar diperlukan untuk menyediakan oksigen yang dibutuhkan untuk
metabolisme sel-sel.
Eritrosit yang normal berbentuk cakram atau piringan yang di
bagian tengah kedua sisinya mencekung (bikonkaf). Bentuk bikonkaf
memberikan keuntungan yaitu menjadikan eritrosit memiliki
permukaan yang lebih luas bagi difusi oksigen, dibandingkan dengan
bentuk bulat datar dengan ukuran yang sama, dan membuat
pergerakan gas ke dalam dan ke luar sel berlangsung lebih cepat.
Selain itu eritrosit juga bersifat fleksibel sehingga memungkinkan
eritrosit berjalan melalui kapiler yang sempit dan berkelok-kelok
untuk menyampaikan oksigen ke jaringan tanpa mengalami
keruksakan. Eritrosit tidak memiliki inti atau organel yang lain.
Sepertiga isi eritrosit adalah haemoglobin (pigmen merah).
Kandungan haemoglobin dalam eritrosit inilah yang menjadikan
darah berwarna merah.
Gambar 4. Struktur Eritrosit
Sumber (dokumen.tips/amp.html)
Eritrosit memiliki dua fungsi utama, yaitu mengangkut oksigen
dari paru-paru dan mengendarkannya ke jaringan yang lain. Eritrosit
9