Page 55 - PERANAN KAPTEN KYAI ILYAS DALAM PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI LUMAJANG666_Neat
P. 55

Komandan Kompi               : Kapten Kyai Ilyas

               Komandan Seksi  I            : Lettu Abd. Djalal
               Komandan Seksi II            : Peltu Abd. Ra’uf

               Komandan Seksi III           : Peltu Abd. Aziz Masyhuri
               Komandan Seksi IV            : Serma Ilham

               Kepala Staf                  : Serma Abd. Hamid Yusuf

                     Peresmian Hizbullah menjadi TNI tersebut dilakukan di lapangan Sedayu
               (Turen)  pada  tanggal  11  Desember  1948,  setelah  semua  anggota  pasukan

               dilatih  selama  satu  bulan  di  Depot  Batalyon  Sumberpucung  di  bawah

               komandan  Nailun  Hamam.  Sebelum  itu,  dan  orang  anggotanya  yaitu  Kopral
               Djoeraimie dan Kopral Amak Fadholi dikirim ke SKI untuk dilatih militer dalam

               rangka menjadi TNI (Hadi, 1997: 260; Fadholi, 1998: 31-32).
                     Pada  peristiwa  pengangkatan  anggota  Hizbullah  di  daerah  Turen,  Kyai

               Ilyas  diberikan  jabatan  sebagai  seorang  Kapten.  Jabatan  Kapten  diberikan

               kepada  Kyai  Ilyas  tanpa  melalui  tahapan  yang  wajar  menurut  struktur
               keanggotaan  TNI  saat  ini.  Pemberian  jabatan  pada  masa  menjelang  agresi  II

               bukan  didasarkan  pada  berapa  lama  pengabdian  ataupun  pendidikan

               kemiliteran  resmi  (BKR-TNI).  Jabatan  militer  saat  itu  dinilai  dari  posisi
               seseorang menghadapi kegentingan situasi di lapangan. Keputusan pemberian

               jabatan Kapten juga tidak terlepas dari mobilisasi Kyai Ilyas dalam perjuangan

               masa agresi militer I di Lumajang.
                     Selama berada di Dampit, kesatuan Hizbullah bergiliran mendapat tugas

               untuk melakukan sabotase dan pencurian senjata ke daerah Lumajang. Dari

               kegiatan  ini  pasukan  Kyai  Ilyas  terus  mendapat  senjata  dan  informasi
               mengenai  perkembangan  militer  lawan.  Keunggulan  materiil  berupa  senjata

               dan  pengetahuan  keadaan  medan  tempur  menjadi  alasan  yang  masuk  akal

               untuk  memberikan  jabatan  sebagai  Kapten  kepada  Kyai  Ilyas  (Fadholi,
               Soe1998: Sriyono: 2018).







               55 | M o d u l   P e r a n a n   K a p t e n   I l y a s   L u m a j a n g
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60