Page 57 - PERANAN KAPTEN KYAI ILYAS DALAM PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI LUMAJANG666_Neat
P. 57
Pada tanggal 3 Januari 1949 pasukan Kyai Ilyas melakukan
penyerangan di Desa Labruk dengan menyergap pos polisi Belanda. Pasukan
Kyai Ilyas berhasil menangkap polisi Belanda dan merampas 11 senjata.
Pengawasan ketat terus dilakukan di desa Srebet oleh pihak Kyai Ilyas untuk
menyerang Belanda, namun pasukan Belanda tidak muncul (Soemadi,
1995:131).
Pada tanggal 14 Januari 1949 kompi Kyai Ilyas memperingti Maulid Nabi
di masjid setelah menjalan ibadah shlat Jumat. Namun, tiba-tiba pasukan
Belanda datang dan melakukan penyerangan. Terjadilah pertempuran di
daerah desa Purwosono dan Serbet. Pada pertempuran ini kompi Kyai Ilyas
mendapat bantuan dari pasukan Hambali yang berasal dari daerah Dampit.
Pada pertempuran ini pasukan gerilyawan 11 gugur, 10 warga sipil gugur, dan
3 orang mengalami luka-luka. Sedangkan dari pasukan Belanda ada 27 korban
jiwa (Hadi, 1997:262; Fadholi, 1998: 35).
Setelah pertempuran tersebut Kompi Kyai Ilyas kembali ke desa Ledok
pada tanggal 2 April 1949. Belanda mengetahui kedatangan kompi Kyai Ilyas
dan Kyai Ilyas menyadari bahwa keberadaannya tidaK aman. Pada tanggal 9
April 1949 terdengar tembakan yang menandakan bahwa ada serangan.
Setelah diselidiki pertempuran terjadi antara pasukan Belanda dan pasukan
Muchtar di desa Babakan. Kyai Ilyas mulai menyiagakan pasukannya untuk
membantu perlawanan pasukan Muchtar. Namun, pasukan Muchtar terlebih
dahulu mundur ke daerah Serbet karena banyak pasukannya yang mengalami
luka-luka. Hal ini dikarenakan pasukan Belanda yang terdiri dari 3 batalion
dan tidak seimbang dengan pasukan Muchtar. Diantara pasukan Belanda
sebagian besar dari pasukan KNIL dan Cakra (Soemadi, 1995:132).
57 | M o d u l P e r a n a n K a p t e n I l y a s L u m a j a n g