Page 59 - PERANAN KAPTEN KYAI ILYAS DALAM PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI LUMAJANG666_Neat
P. 59
Mundurnya pasukan Mochtar diikuti oleh pasukan Belanda. Tembakan
terus dilakukan oleh pasukan Belanda dari segala sudut arah. Kompi Kyai
Ilyas merasa terkepung dan kalang kabut menghadapi pasukan Belanda yang
besar. Namun, Kyai Ilyas terus berjuang melawan pasukan Belanda. Kyai Ilyas
dengan tekad yang kuat dan berani melawan pasukan Belanda dan berhasil
merebut senjata pasukan Belanda yang berhasil ditembaknya. Melihat hal ini
pasukan Belanda geram dan memberondong tembakan ke arah Kyai Ilyas. Kyai
Ilyas pun terjatuh karena paha kanan dan pusarnya terluka parah. Pasukan
Kyai Ilyas pun terus melakukan perlawanan dan melindungi Kyai Ilyas. Tetapi,
Kyai Ilyas telah terkapar di tanah dan didetik-detik terakhirnya menyampaikan
pesan kepada seluruh anggotanya untuk terus melawan musuh-musuhnya.
Dan beliau menyerahkan tanggung jawab pasukan kepada Letnan dua Anas
Zaeni. Tak lama kemudian Kyai Ilyas mengucapkan dua kalimat syahadat lalu
meninggal dunia di medan pertempuran (Fadholi, 1986;49-50).
Jenazah Kyai Ilyas
disembunyikan dengan ditutupi
dedaunan. Pasukan gerilyawan terus
melakukan penyerangan hingga sore
hari. Pasukan belanda akhirnya
mengundurkan diri dengan membawa
mayat-mayat pasukannya. Sedangkan
jenazah Kyai Ilyas akan dimakamkan
di Desa Ledok dengan melakukan
upacara yang dipimpin oleh Kyai
Suja’i.
Gambar 2. 11 Makam Kapten Kyai
Ilyas
Sumber: doc Pribadi
59 | M o d u l P e r a n a n K a p t e n I l y a s L u m a j a n g