Page 3 - Fikih "Zakat Fitah"
P. 3

BAB I

                                            PENDAHULUAN



                A.  Latar Belakang Masalah

                       Pendidikan  merupakan  proses  pembelajaran  kepada  peserta  didik  agar
               memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia
               yang selalu kritis dalam berpikir. Dengan adanya pendidikan maka seseorang dapat
               memiliki  kecerdasan,  akhlak  mulia,  kepribadian,  kekuatan  spiritual,  dan
               keterampilan  yang  bermanfaat  bagi  diri  sendiri  dan  maupun  untuk  masyarakat.
               Seiring  dengan  perkembangan  peradaban  manusia    proses  pendidikan  juga  harus
               disesuaikan  dengan  karakter  manusia itu sendiri  agar  tujuan  dari  pendidikan  bisa
               tercapai.  Secara  umum,  tujuan  pendidikan  adalah  untuk  mencerdaskan  sekaligus
               mengembangkan  potensi  di  dalam  diri  para  peserta  didik.  Maka  dengan
               pertumbuhan  kecerdasan  dan  potensi  diri  maka  setiap  anak  bisa  memiliki  ilmu
               pengetahuan,  kreativitas,  sehat  jasmani  dan  rohani,  mempunyai  kepribadian  yang
               baik, bisa mandiri, dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggungjawab.

                       Sedangkan tujuan dari pendidikan nasional tertuang dalam Undang-Undang
               No.  20  Tahun  2003  pasal  3  Tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional,  adalah  untuk
               mengembangkan potensi para peserta didikk agar menjadi manusia yang beriman
               dan  bertakwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  berakhlak  mulia,  sehat,  berilmu,
               cakap,  kreatif,  mandiri,  dan  bisa  menjadi  warga  negara  yang  demokratis  serta
               bertanggung jawab. (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
               Nasional, Pasal 3).

                      Mencermati tujuan pendidikan tersebut diatas, maka aspek agama menjadi
                prioritas dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian pendidikan agama
                telah  menjadi  pilar  dalam  pendidikan  nasional.  Pendidikan  Agama  Islam  (PAI)
                sebagai  salah  satu  subsistem  dari  Sistem  Pendidikan  Nasional  dalam  rangka
                meningkatkan kualitas manusia Indonesia, memberi warna bagi peningkatan iman
                dan  takwa  (imtak)  dalam  upaya  mengimbangi  kemajuan  ilmu  pengetahuan  dan
                teknologi (iptek) dewasa ini. Keseimbangan antara kemajuan iptek dengan imtak
                diharapkan menghasilkan cendekian muslim yang memiliki rasa tanggungjawab
                dunia dan akhirat. Kemajuan iptek yang dilepaskan dari dimensi agama ataupun
                sebaliknya,  berkecenderungan  pada  apa  yang  disinyalir  oleh  Einstein  dalam
                ucapannya  yang  termasyhur:  “  Science  Without  Religion  is  Blind,  Religion
                Without  Science  is  Lame  (ilmu  tanpa  agama  itu  buta,  sedangkan  agama  tanpa
                ilmu akan menjadi lumpuh” (Ichlasul  Amal,  Pengembangan  Pendidikan  Agama  Islam  dan
                                                    2
   1   2   3   4   5   6   7   8