Page 5 - Fikih "Zakat Fitah"
P. 5
kegiatan belajar (Syaiful Bahri Djammah, Strategi Belajar Mengajar,h. 39). Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukan perubahan tingkah lakunya.
Pada proses pembelajaran ada dua hal penting yang harus diperhatikan
yaitu peningkatan kualitas pembelajaran dan efektifitas metode pembelajaran. Peran
guru PAI pada masa sekarang ini bisa dikatakan jauh lebih berat jika dibandingkan
dengan guru pada masa lalu. Perkembangan peradaban masyarakat sekarang ( yang
disebut masyarakat digital ) yang semakin canggih dan modern menuntut guru PAI
untuk lebih berinovatif dalam memberikan materi yang sifatnya abstrak. Pada masa
revolusi industry 4.0 sekarang dimana tren terbaru teknologi yang sedemikian rupa
canggihnya, berpengaruh besar terhadap proses produksi pada sektor manufaktur.
Juga informasi yang bisa diakses kapan saja, dimana saja oleh siapa saja, tentunya
menjadi tantangan tersendiri bagi guru PAI. Disinilah tugas guru PAI menjadi
sangat urgen karena harus membekali peserta didik dengan pengetahuan agama (
terutama Fikih ) agar mereka mampu berperilaku agamis dan tidak mudah
terpengaruh kedalam hal-hal negative akibat perkembangan zaman.
Ada banyak metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh seorang guru
untuk mengampu mata pelajaran di kelas. Setiap metode pembelajaran mempunyai
kelebihan dan kelemahan masing-masing. Untuk itu seorang guru harus cermat
dalam memilih metode pembelajaran yang digunakan dikelas. Begitu juga pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ( Fikih ), metode yang digunakan harus
menyesuaikan kondisi peserta didik saat ini yang cenderung kritis dan logis. Guru
harus lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan metode pembelajaran. Peserta
didik yang kritis akan cenderung bosan jika hanya duduk dan mendengarkan
ceramah dari gurunya. Mereka membutuhkan proses pembelajaran yang aktif dan
memungkinkan komunikasi banyak arah. Untuk itu metode pembelajaran Fikih
yang menarik dan memotivasi peserta didik untuk belajar harus dikembangkan.
Selain karakteristik peserta didik, penggunaan metode pembelajaran juga harus
memperhatikan materi yang akan disampaikan, penggunaan bahan ajar dan media
pembelajaran. Selama ini pembelajaran agama terutama mata pelajaran Fikih di
Kelas VII MI Pembangunan UIN Jakarta seringkali mengandalkan metode ceramah.
Hal ini yang menyebabkan anak bosan dan kurang aktif dalam pembelajaran.
Akibatnya hasil belajar yang dicapai peserta didik kurang maksimal dan tidak sesuai
dengan harapan. Untuk itu penulis mencoba menerapkan beberapa metode
pembelajaran pada mata pelajaran Fikih untuk membandingkan metode
pembelajaran manakah yang lebih efektif diterapkan di Kelas VI MI Pembangunan
UIN Jakarta.
4