Page 43 - Buku Pengelolaan Zakat
P. 43

ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Undang-
            Undang  Nomor  23  Tahun  2011,  termasuk  asas
            akuntabilitas.  Oleh  karena  itu,  analisis  penerapan  asas
            akuntabilitas dalam pengelolaan zakat di LAZNAS BMH
            Jawa  Timur  perlu  dilakukan  untuk  memastikan  bahwa
            lembaga  tersebut  memenuhi  kewajibannya  dalam
            pengelolaan dana zakat.
                  Dalam     melakukan      analisis    penerapan     asas
            akuntabilitas dalam pengelolaan zakat di LAZNAS BMH
            Jawa  Timur,  terdapat  beberapa  hal  yang  dapat
            diperhatikan, antara lain:
            1.  Kepatuhan  terhadap  ketentuan  Undang-Undang
                Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat Hal
                ini mencakup kepatuhan LAZNAS BMH Jawa Timur
                dalam  mengajukan  permohonan  izin  operasional,
                menyusun  program  pengelolaan  zakat  yang  sesuai
                dengan      ketentuan      yang     telah    ditetapkan,
                melaksanakan tugas-tugas pengumpulan, penyaluran,
                dan pengawasan dana zakat sesuai dengan ketentuan
                yang  telah  ditetapkan,  dan  menyusun  laporan
                keuangan  dan  pelaksanaan  program  pengelolaan
                zakat secara transparan dan akuntabel.
            2.  Penerapan  standar  akuntansi  zakat  yang  telah
                ditetapkan  LAZNAS  BMH  Jawa  Timur  perlu
                memastikan bahwa pengelolaan dana zakat dilakukan
                sesuai  dengan  standar  akuntansi  zakat  yang  telah
                ditetapkan  oleh  Dewan  Syariah  Nasional  (DSN)
                Majelis Ulama Indonesia (MUI). Standar akuntansi ini
                mencakup  prosedur  pengumpulan,  penyaluran,  dan
                pengawasan  dana  zakat  serta  penyusunan  laporan



                                          34
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48