Page 165 - dear-dylan
P. 165

Tapi ekspresi orang-orang yang melihatku itu sungguh menakjubkan.
                    Oom Benny dan Tante Ana: melongo, tapi lalu bertepuk tangan dengan gembira.
                    Daddy dan Mama: bengong bukan kepalang.
                    Grace: bersiul-siul kesenengan bak orang baru menang lotere satu miliar.
                    Mbak  Vita:  bersorak  gembira,  seolah  dia  sudah  memperhitungkan  koordinat,  arah  angin,
               kecepatan angin, dan segala macamnya saat melempar bunga itu, supaya jatuh tepat padaku.
                    Bang Tora: geleng-geleng kepala dengan mulut terbuka.
                    Nantulang  Saidah:  mengedip-ngedip  dan  nyengir  lebar.  Apadia  sudah  membayangkan
               dirinya jadi panitia lagi?
                    Tapi  Dylan,  my  Dear  Dylan...  menatapku  lurus-lurus  dan  tersenyum.  Seolah  ada  ide  yang
               sedang berkembang dalam kepalanya.
                    Oh-my-God!
   160   161   162   163   164   165