Page 84 - BERFIKIR
P. 84
Lebih baik katakan “ga tau” terhadap apa yang kita kurang
yakin, ini akan membuat kita lebih selamat dalam berpendapat
atau berfatwa, juga tidak menjadikan orang awam tersesat.
Dalam kitab Shifat al-Shafwah, Imam Ibnu Jauzi (510-597 H)
mencatat sebuah riwayat tentang seorang laki-laki yang
bertanya kepada Imam Malik bin Anas:
لجرلا لاقف . اهنسسح لا : لاقف ؟ةلأسم نع كلام لجر لأس : لاق يدهم نبا نعو
:
كناكم يلإ تعجر اذإف : كلام هل لاقف . اهنع كلأسلأ اذكو اذك كيلإ تبرض ينإ
اهنسسح لا : كل تلق ينح مهربخأف كعضومو
Diriwayatkan oleh Ibnu Mahdi berkata: “Seorang laki-laki
bertanya kepada Imam Malik tentang suatu masalah.” Imam
Malik menjawab: “lâ uhsinuhâ—aku tidak mengerti masalah
itu dengan baik.”
Kemudian laki-laki itu berkata: “(Tolonglah) aku telah
melakukan perjalanan jauh agar bisa bertanya kepadamu
tentang masalah ini.”
Imam Malik berkata kepadanya: “Ketika kau kembali ke
tempat tinggalmu, kabarkan pada masyarakat di sana bahwa
aku berkata kepadamu: lâ uhsinuhâ—aku tidak mengerti
masalah tersebut dengan baik.” (Imam Jalâluddîn Abû al-Farj
bin al-Jauzi, Shifat al-Shafwah, Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi,
11
2012, hlm 361)
11
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/103909/ketika-imam-malik-bin-
anas-menjawab-tidak-tahu
69