Page 87 - BERFIKIR
P. 87

dari  kasus  tersebut.  Jika  kita  paham  konteksnya,  kita  bisa
            dengan mudah mengolahnya ke berbagai kasus lain. Ibaratnya,

            saat  ada  rumah  yang  dirampok,  kita  harus  nyari  modus
            perampokan.  Untuk  mendapatkan  modusnya,  kita  harus
            mendapatkan  perampok  tersebut.  Setelah  dapat,  kita  dengan
            mudahnya  menginterogasinya.  Bertanya  beberapa  hal  seperti

            kenapa  dia  merampok,  berapa  lama,  siapa  saja  yang  ikut,
            metode yang dipake saat merampok dan lain sebagainya.

            Mencari dan memahami konteks itu sangat sulit pada awalnya,
            harus dibiasakan. Kalo kita bisa mendapatkan konteks tersebut,
                                                         12
            kita akan dengan mudahnya menguasai materi .
            Literasi itu bukan menerjemahkan tiap kata tapi memahami apa

            yang dibaca, mencari inti dari suatu paragraf. Dengan begitu,
            kita bisa aja lupa dengan kalimat dalam paragraf tapi kita ga
            lupa apa isi konteks dari paragraf tersebut.

            Kalo kita bisa paham konteks, saat debat pun ga bakal emosi
            atau  terbawa  arus  pengaruh  lawan  debat  yang  suka

            menyimpang.  Kenapa  kita  sering  kalah  dalam  berdebat?  Dan
            gimana  caranya  untuk  menang  debat?  Jawaban  sederhananya
            adalah  karena  kita  sering  kehilangan  konteks.  Konteks  itu
            penting sebagai acuan kita dalam berdebat. Ibarat perahu yang
            akan menepi ke dermaga, dia akan melihat mercusuar sebagai

            panduannya.  Biarpun  diombang-ambingkan  ombak  laut,  dia

            12   menguasai  berarti  dapat  memahami,  mengajarkannya  dalam  bentuk
            sesederhana  mungkin,  membantah  logika  orang  lain  dalam  kasus  yang
            sedang dibahas dengan tenang
                                          72
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92