Page 91 - BERFIKIR
P. 91

Untuk  memahami  fakta  lebih  dalam,  terkadang  tidak  cukup
            hanya  menggunakan  satu  indera  saja.  Misalnya,  saat  sendok

            dicelupkan  ke  dalam  gelas  berisi  air  setengah  penuh,  sendok
            tersebut  akan  terlihat  bengkok.  Ternyata,  saat  diraba  tidak
            bengkok.  Artinya,  indera  penglihatan  saja  tidak  cukup  untuk
            memahami  fakta  terkait  sendok  tersebut,  harus  menggunakan

            indera peraba juga.

            Kita  akan  menyimpulkan  sendok  itu  bengkok,  jika  kita  tidak
            memahami  fakta  tersebut  dengan  benar.  Maka  berhati-hatilah
            dalam menjawab. Semakin kita teliti, detail dan menggunakan
            banyak  kemampuan  untuk  mengecek  fakta  yang  sebenarnya
            maka akan semakin baik juga dalam menjawab.


            Seperti halnya ada orang yang ditanya. "Apa itu hukum musik
            dalam Islam?", Jika orang yang ditanya itu menjawab "haram".
            Itu artinya dia tidak memahami fakta dengan baik.

            Dari  pertanyaannya  saja  sudah  ambigu.  Penanya  ini  tidak
            secara rinci menanyakan hukum apanya dalam musik, apakah

            hukum  bernyanyi,  mendengarkan  musik,  bermain  musik,  alat
            musiknya, dan lain sebagainya. Kita juga harus menelaah jika
            bernyanyi,  bernyanyi  seperti  apakah  yang  haram,  apakah  ada
            syaratnya?  Dan  begitu  seterusnya.  Semakin  dalam  ilmu  yang
            kita  miliki,  semakin  baik  dalam  memahami  fakta  sebelum

            menjawabnya.

            Begitu  juga  jika  ada  pertanyaan  "apa  hukum  MLM  dalam
            Islam?" Jangan langsung jawab halal atau haram. Tapi pahami


                                          76
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96