Page 88 - Aku dan Ana
P. 88

“Hu’um,  begitu.  Aku  harap  kamu  cepat

            baikan dan tidak menyakiti dirimu lagi. Karena
            jujur,  aku  khawatir  kepadamu,”  ucap  Ana

            menatapku sambil menyeruput tehnya.

                “Terima kasih ya! Ana," sambungku.

               "Daripada  kamu  galau,  Minum  gih  tehnya!

            Aku  udah  buatin  kamu  loh,  aku  nggak  niat
            buatin  semut,  hehehe.  Kalau  kamu  nggak

            minum  dan  malah  ngasi  ke  semut,  aku

            ngambek."

               “Iyaaa.”

               Setelah  ceramah  panjang  dari  Ana  selesai,

            Aku  sejenak  menarik  nafas  dan  mengangkat
            gelas tehku.


               “Harum ya, tehnya,” ucapku.

               “Iya, seperti yang buat, wkwkwk.”

               “Hahaha.”





                                     83
                         Aku dan Ana | Nur Wahid
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93