Page 89 - Aku dan Ana
P. 89

Setelah  memuji  aroma  tehnya,  aku  pun

            meminum  seteguk  teh  yang  dibuat  oleh  Ana.
            Lalu, tiba-tiba....


               "Astagfirullah,  hahaha  Ya  Allah,  manis
            banget tehnya."

               "Hahaha. Manis semanis yang buat, hahaha,”

            ucap Ana dengan tawa ngakaknya.

               Melihat ia tertawa, aku pun jadi ikut tertawa,

            “aku  sengaja,  lagian  kulihat  hidup  kamu
            hambar banget tau ga, kayak jazad ga ada ruh

            nya," ucap Ana menggodaku.

               "Hahaha, ada-ada aja, kalau aku nggak aada

            ruh, mati dong. By the way, ini gulanya berapa
            sendok sih?" tanyaku penasaran karena tehnya

            sangat-sangat manis.

               "Lima sendok makan, hahaha."

               "Ya Allah."






                                     84
                         Aku dan Ana | Nur Wahid
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94