Page 48 - e-modul Akuntansi Keuangan 1
P. 48
e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali
BAB VI
PIUTANG USAHA
Capaian Pembelajaran:
Setelah menyelesaikan topik ini, mahasiswa diharapkan mampu mencatat, mengukur,
menilai dan menyajikan piutang usaha atau piutang dagang.
1. PENGERTIAN PIUTANG
Piutang adalah klaim yang dimiliki atas pelanggan atau pihak lain untuk uang,
barang, atau jasa. Entitas biasanya memiliki piutang dari transaksi penjualan atau
pendapatan jasa. Namun bagi entitas perbankan, piutang adalah pinjaman yang
diberikan kepada entitas lain sehingga biasanya diakui sebagai piutang pembiayaan
atau pinjaman yang diberikan.
Piutang dapat diklasifikasikan sebagai piutang jangka pendek dan piutang
jangka panjang. Entitas mengklasifikasi suatu piutang jangka pendek ketika piutang
tersebut akan tertagih dalam satu tahun atau siklus operasi normal. Jika tidak masuk
dalam kondisi tersebut, maka diklasifikasikan sebagai piutang jangka panjang. Apabila
entitas menggunakan format laporan posisi keuangan yang menyajikan aset
berdasarkan lancar dan tidak lancar, maka piutang jangka pendek diklasifikasikan
sebagai aset lancar, sedangkan piutang jangka panjang diklasifikasikan sebagai aset
tidak lancar.
Ketika piutang diakui akibat penjualan barang atau jasa, maka dapat
diklasifikasikan sebagai piutang dagang (trade receivables). Sedangkan piutang lain-
lain dapat muncul dari berbagai macam transaksi lainnya. Biasanya entitas membagi
klasikfikasi piutang dagang menjadi piutang usaha (accounts receivable) dan wesel
tagih (notes receivable).
• Piutang usaha
Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari penjualan barang dan
jasa secara kredit. Piutang termasuk dalam kategori aset keuangan “Pinjaman
yang diberikan dan Piutang” yang diakui pada awalnya sebesar nilai wajarnya.
Karena piutang usaha biasanya memiliki jangka waktu yang pendek maka
faktor nilai kini dari piutang menjadi tidak signifikan, sehingga harga nominalnya
mencerminkan harga wajarnya.
44