Page 63 - e-modul Akuntansi Keuangan 1
P. 63
e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali
23 Mei Penjualan Cincin Mutiara 1 (1.000.000) 39.000.000
C3
26 Mei Penjualan Cincin saphire 1 (7.000.000) 32.000.000
C2
31 Mei Pembelian Gelang Mutiara 1 2.000.000 34.000.000
G2
2. Rata-rata Tertimbang
Dalam metode rata-rata tertimbang, biaya barang tersedia untuk dijual
(persediaan awal dan pembelian) dibagi dengan unit tersedia untuk dijual,
untuk mendapatkan biaya rata-rata per unit. Apabila perusahaan
menggunakan metode pencatatan periodik, maka biaya rata-rata per unit
hanya akan dihitung di akhir periode saja. Sedangkan pada metode
perpetual, setiap kali dilakukan pembelian maka akan dihitung biaya rata-
rata per unit yang baru. Sebagai ilustrasi, Toko Barata menjual bahan dan
peralatan bangunan. Selama Mei 2024 Toko Barata mulai menjual produk
baru semen ABC sebagai berikut:
Pembelian Jumlah Unit Harga Satuan Total Biaya
2 Mei 2000 Rp. 10.000 Rp. 20.000.000
15 Mei 6000 Rp. 11.000 Rp. 66.000.000
31 Mei 2000 Rp. 12.000 Rp. 24.000.000
Penjualan
20 Mei 2000
Metode Rata-Rata Periodik
Tanggal Jumlah Harga Satuan Total Biaya
Unit
2 Mei 2.000 Rp. 10.000 Rp. 20.000.000
15 Mei 6.000 Rp. 11.000 Rp. 66.000.000
31 Mei 2.000 Rp. 12.000 Rp. 24.000.000
Total barang tersedia 10.000 Rp 110.000.000
Biaya per unit rata-rata = Rp. 110.000.000 : 10.000 Rp. 11.000
Persediaan akhir, dalam unit 8.000 unit
Nilai persediaan akhir = 8.000xRp 11.000 Rp. 88.000.000
59