Page 68 - e-modul Akuntansi Keuangan 1
P. 68
e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali
BAB VIII
ASET TETAP BERWUJUD
Capaian Pembelajaran:
Setelah menyelesaikan topik ini, mahasiswa diharapkan mampu mencatat, mengukur,
menilai dan menyajikan aset tetap berwujud.
1. PENGERTIAN ASET TETAP BERWUJUD
Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak
lain, atau untuk tujuan administratif, dan diharapkan untuk digunakan selama
lebih dari satu periode. Berdasarkan definisi tersebut, terdapat beberapa hal
penting terkait aset tetap yaitu:
7) Aset tetap adalah aset berwujud, yaitu mempunyai bentuk fisik (seperti
tanah dan bangunan, berbeda dengan paten atau merek dagang yang
tidak mempunyai bentuk fisik
8) Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan
jasa, dan tidak untuk dijual kembali
9) Digunakan untuk waktu yang panjang, lebih dari satu periode akuntansi
Berdasarkan sifat dan karakteristiknya, umumnya aset tetap dapat
dikelompokkan sebagai berikut: tanah, tanah dan bangunan, mesin dan
peralatan pabrik, peralatan dan perabotan kantor, serta kendaraan. Sedangkan
jika dilihat dari perolehannya, aset tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara,
yaitu melalui pembelian, dibangun sendiri, pertukaran, kombinasi bisnis, sewa
atau hibah pemerintah.
2. PRINSIP PENILAIAN ASET TETAP BERWUJUD
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika:
• Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan
dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
• Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
Penjelasan di atas merupakan prinsip pengakuan umum untuk aset
tetap. Prinsip ini diterapkan pada pengakuan awal aset, pada saat ada bagian
tertentu diganti dan jika ada pengeluaran yang terkait dengan aset selama
64