Page 71 - e-modul Akuntansi Keuangan 1
P. 71
e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali
sebagai dasar pencatatan aset yang diperoleh pada tanggal transaksi
terjadinya harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aset tetap.
Misalnya, PT Barata menukar sebidang tanah dengan nilai buku
Rp 800 juta dengan kas Rp 1,6 miliar dan mesin dengan nilai Rp 2 miliar.
Nilai wajar dari tanah diestimasi sebesar Rp 3,6 miliar. Jurnal yang
dibuat yaitu:
Mesin Rp 2.000.000.000
Kas Rp 1.600.000.000
Tanah Rp 800.000.000
Keuntungan pertukaran aset Rp 2.800.000.000
Perhitungannya:
Mesin dicatat sebesar Rp 2 miliar, yaitu nilai wajar dari aset (tanah) yang
diserahkan dikurangi dengan kas yang diterima (Rp 3,6 miliar-Rp 1,6
miliar).
5. BIAYA-BIAYA SELAMA MASA PENGGUNAAN ASET TETAP
Aset tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan
memerlukan pengeluaran – pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat
memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran – pengeluaran tersebut dapat
dikelompokan menjadi:
• Biaya perbaikan dan pemeliharaan. Yang termasuk dalam biaya
ini adalah biaya-biaya tenaga kerja dan biaya habis pakai
sehubungan dengan kegiatan perawatan sehari-hari aset tetap.
Biaya ini tidak boleh diakui sebagai bagian dari biaya aset tetap,
namun harus langsung diakui sebagai beban dalam laporan laba
rugi pada saat terjadinya.
• Biaya penggantian, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
mengganti aset atau suatu bagian aset dengan unit yang baru
yang tipenya sama
• Biaya inspeksi teratur. Inspeksi secara teratur perlu dilakukan
untuk dapat mempertahankan kinerja dari suatu aset, yang
memerlukan biaya yang cukup besar.
67