Page 30 - E-MODUL SISTEM PENCERNAAN MANUSIA UNTUK SMP/MTs KELAS VIII
P. 30
Mie sagu adalah kuliner selingan makanan khas masyarakat
di Riau khususnya masyarakat Selat panjang, di Pulau Tebing
Tinggi dan sekitarnya, Kab. Kepulauan Meranti, Provinsi Riau,
Indonesia. Mie Sagu sudah ada
dan menjadi panganan yang
diminati masyarakat sejak zaman nenek moyang sampai dengan
hari ini. Mie ini dibuat dari tepung sagu yang diolah dari batang
pohon sagu, yang banyak tumbuh di daerah ini baik secara liar
maupun dibudidayakan pada perkebunan rakyat
Mie sagu memiliki karakteristik
yang berbeda dengan mie yang
terbuat dari terigu, berukuran lebih
besar, lebih kenyal dan lebih
transparan. Hal lain yang
membedakan mie sagu dengan mie
dari terigu adalah manfaat
kes ehatannya.
Sumber: sajiansedap.grid.id
Mie sagu mengandung "resistant starch" pati yang tidak
tercerna oleh saluran pencernaan manusia. Kadar Resistant
starch dalam mie sagu bahkan 3-4 kali lebih banyak
dibandingkan kandungan resistant starch dalam mie yang dibuat
dari tepung terigu. Resistant starch ini bekerja sebagai prebiotik
dan menurunkan indeks glikemik mie sagu, sehingga konsumsi
mie sagu tidak akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah
dengan cepat. Dengan kata lain, mie sagu cocok dikonsumsi oleh
penderita diabetes melitus. Selain itu, manfaat lain dari mie sagu
adalah mencegah sembelit, melancarkan pencernaan, dan
mencegah kanker usus, meningkatkan kesehatan tulang dan
sendi, dan mencegah darah tinggi. Karena kandungan
karbohidratnya yang tinggi, sagu juga merupakan sumber energi
yang baik. Itulah sebabnya mie sagu terasa mengenyangkan dan
sering dikonsumsi sebagai sajian saat sarapan.
SEMESTER 1 KELAS VIII 21