Page 398 - E-Book seni budaya kelas 12
P. 398
A. Konsep Pergelaran Teater
Konsep pergelaran teater meliputi konsep tata pentas, konsep tata rias,
konsep tata busana, konsep tata cahaya dan konsep musik ilustrasi
1. Konsep Pentas Teater
Konsep pentas didasari oleh bentuk fisik bangunan panggung. Bentuk
fisik akan berpengaruh pada tata ruang dalam gedung pertunjukan dan posisi
pAndang penonton terhadap peristiwa pertunjukan. Ada banyak bentuk
fisik bangunan yang biasa digunakan untuk pertunjukan teater dan seni
pertunjukan lainnya. Namun secara garis besar hanya ada dua bentuk fisik,
yaitu panggung berbatas dan panggung tidak berbatas. Panggung berbatas
seperti halnya panggung proscenium dimana ada batas antara panggung
tempat berlangsungnya pertunjukan teater dengan tempat duduk penonton.
Panggung proscenium biasanya berupa teater tertutup (beratap). Antara
Panggung dengan tempat duduk penonton ada ruang pembatas berupa
orchestra. Deretan tempat duduk penonton semakin kebelakang semakin
tinggi bahkan ada yang menggunakan balkon. Tampak dari tempat duduk
penonton, panggung berkesan seperti dinding yang berlubang segi empat
tempat permainan teater berlangsung. Di kiri-kanan panggung dilengkapi
dengan wing serta layar hitam sebagai pembatas keluar masuknya pemain.
Sementara lampu dipasang permanen pada instalasi yang sudah ditentukan.
Di bagian depan panggung terdapat layar (tutup-buka) untuk mengawali
dan mengakhiri pertunjukan. Di bagian belakang panggung terdapat
layar berwarna gelap (biasanya warna hitam) sebagai pembatas belakang.
Panggung proscenium cocok untuk konsep pertunjukan teater realis karena
sangat memungkinkan untuk memainkan trik panggung membuat suasana
seolah-olah seperti yang sebenarnya. Panggung tidak berbatas adalah
panggung yang biasanya digunakan untuk pertunjukan teater tradisional.
Bentuknya dapat berupa pendopo, atau hanya pelataran saja. Penonton
biasanya lesehan, tidak disediakan tempat duduk khusus. Bentuknya
setengah lingkaran, atau tapal kuda, atau bahkan melingkar mengelilingi
permainan. Antara penonton dan para pemain tidak ada jarak, bahkan
dapat berkomunikasi. Bentuk panggung seperti ini sulit bagi penggarap
untuk melakukan trik panggung atau teknik dan montase karena semuanya
nampak dalam penglihatan penonton.
384 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK