Page 33 - Modul Belajar Berbasis Digital
P. 33

2. Bunyi Nasal
                             Bunyi nasal dihasilkan dengan menutup arus udara ke luar melalui rongga

                       mulut, tetapi membuka jalan agar dapat keluar melalui rongga hidung. Dengan

                       kata lain, arus udara akan keluar melalui paru-paru dan langsung menuju rongga
                       hidung. Menurut Setyaningsih dan Rahardi (2014:61), bunyi nasal terjadi karena

                       udara yang dikeluarkan paru-paru dikeluarkan langsung melalui rongga hidung.
                       Untuk membuktikan hal tersebut kita dapat mencoba melafalkan bunyi [m] dan [n]

                       dengan menutup hidung. Maka hasilnya bunyi yang dikeluarkan akan terdengar

                       berbeda.
                             Bunyi nasal yang sering kita dengar dalam bahasa Indonesia yaitu nunyi

                       nasal [m] dan [n]. Misalnya Penutupan arus udara ke luar melalui rongga mulut
                       dapat terjadi : (1) antara kedua bibir, hasilnya bunyi [m]; (1) antara ujung lidah

                       dan ceruk, hasilnya bunyi [n]; dan (3) antara ujung lidah dan langit-langit keras,
                       hasilnya bunyi [ň] Alfin dan Rosyidi (2019:29). Contoh bunyi nasal [m] dapat

                       kita temukan pada kata [memasak], [menyulam], dan [tenggelam]. Sedangkan

                       bunyi [n] dapat kita temukan pada kata [nanas], [nenek], dan [nelayan].
                       Perhatikan contoh video berikut ini!



                                             Video












                           Video



                   Jelaskan pengertian dan perbedaan bunyi nasal dan bunyi oral. Kemudian
                   klasifikasikan bunyi nasal dan bunyi oral yang anda temukan pada contoh percakapan

                   pada video di atas!


















                   25 FONOLOGI ( KLASIFIKASI BUNYI BAHASA INDONESIA)
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38