Page 32 - Modul Belajar Berbasis Digital
P. 32
https://twitter.com/ronsimawan
Bunyi oral dan bunyi nasal dapat dibedakan berdasarkan apakah udara yang
keluar dari paru-paru menuju rongga hidung atau tidak. Berikut perbedaan bunyi
oral dan bunyi nasal.
1. Bunyi Oral
Bunyi oral adalah bunyi yang keluar hanya melalui rongga mulut saja, dan
langit-langit lunak beserta ujung anak tekak menaik. Menurut Setyaningsih dan
Rahardi (2014:61-62), “bahwa bunyi oral dapat terjadi karena velum atau anak
tekak menaik ketika udara dari paru-paru dikeluarkan, sehingga salurannya
melalui rongga mulut, dan udara memenuhi rongga mulut”. Hal itu juga
dipertegas oleh Alfin dan Rosyidi (2019:29), bunyi oral dihasilkan dengan jalan
mengangkut ujung anak tekak mendekati langkit-langkit lunak untuk menutupi
rongga hidung sehingga arus udara dari paru-paru keluar melalui mulut. Misalnya
bunyi [k] pada kata ‘kaku’dan bunyi [I] pada kata ‘itik’.
Pada kehidupan sehari-hari, bunyi oral sendiri tidak lazim didengar ketika
mendengarkan sebuah bacaan puisi. Contohnya pada penggalan puisi karya
Chairil Anwar yang berjudul Krawang Bekasi “kami tidak tahu, kami tidak lagi
bisa berkata” (Goodmins.id, 2019). Jika dianalisis, bunyi oral dapat ditemukan
pada bunyi [k] dan [I] pada kata ‘kami’, bunyi [t] pada kata ‘tidak’, dan bunyi [b]
pada kata ‘bisa’. Untuk lebih jelasnya silahkan cermati video berikut ini:
Video
24 FONOLOGI ( KLASIFIKASI BUNYI BAHASA INDONESIA)