Page 14 - PROBLEMATIKA REMAJA DAN KELUARGA
P. 14
Karena itu peran orangtua selaku top leader menjadi penentu keberhasilan
sang anak. Sebagaimana Allah SWT memperingatkan agar setiap orangtua
senantiasa mempersiapkan dengan baik dan mengkhawatirkan kesuraman masa
depan anak – anaknya. Jangan sampai mereka menjadi anak lemah yang memiliki
masa depan tidak jelas. Dalam QS. An Nisa (9) yang berbunyi :
ۡ
ۡ
ۡ
ۡ
ﱠ
َ
ْ
ۡ ْ
ٗ ُ
ْ
َ ﱠ ٱ اوُقﱠتَيلَف ۡ مهۡيلَع اوُفاَخ اًفٰع ِ ض ةﱠي ّ رذ ۡ مهِفلَخ نِم اوُكرَت ول َ ۡ َنيِذلٱ شخَيلو
َ
َ
ِ
َ
َ
ِ
ِ
ۡ
ْ ُ
ٗ
اديِدس ﻻ ۡ وَق اولوُقَيلو
ً ٩
َ
َ
Artinya :
“ Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”.
Masa remaja, adalah masa mencari jati diri, sekaligus menjadi masa idealis.
Usia ini lebih banyak mencari patron lewat lingkungan, tokoh, artis dan terlebih dari
sahabat-sahabatnya. Pengaruh sahabat bisa mencapai 70% sementera orang tua
justru hanya 30%. Mereka lebih dekat, lebih terbuka dan mengutamakan
sahabatnya. Karena itu pada masa anak usia ini, tidak ada cara lain bagaimana bisa
berkomunikasi, mempengaruhi, menasehati anak di usia ini, selain menjadi
9
sahabatnya, sahabat dalam arti yang sebenarnya.
Pendidikan agama yang teratur harus menjadi program keluarga untuk
mengisi kehidupan masa remaja. Anak – anak harus mengetahui dan mengenal
ajaran – ajaran agamanya. Apalagi yang menyangkut dengan akhlak dan budi
pekerti, hak dan kewajiban tiap pribadinya, baik untuk dirinya atau
14